GPBSI: Masyarakat Butuh Bioskop Independen
Kamis, 21 Maret 2019 – 22:37 WIB
”Lebih realistis dengan mengeluarkan kebijakan tersebut. Dengan begitu, masyarakat akan mendapatkan akses lebih luas untuk mendapatkan hiburan melalui film,” tutur Djonny.
Selain itu, tarif listrik yang dikenakan untuk bioskop juga sangat tinggi, karena disamakan dengan tarif industri. ”Kami sebagai pengelola bioskop meminta kepada pemerintah agar tarif listrik disamakan dengan hotel. Sangat memberatkan kami bila disamakan dengan industri,” harap Djonny yang meminta agar pemerintah untuk menyeragamkan pajak tontonan, yakni 5 -10 persen.(mg7/jpnn)
Diukur dari minat penonton dan produksi film nasional yang terus meningkat, idealnya Indonesia membutuhkan 3.000 layar bioskop.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
BERITA TERKAIT
- Dorong Pertumbuhan Industri Film Nasional, Telkomsel Meluncurkan MAXStream Studios
- Bamsoet Dorong Perbanyak Film Nasional Bertema Kebangsaan Seperti 'Anak Kolong' FKPPI
- Anies Bakal Perangi Pembajakan Film dengan Penegakan Hukum dan Membentuk Kesadaran
- Anies Sebut Pendanaan Film Nasional Harus Jadi Bagian dari Investasi Negara
- Anies Ingin Film Nasional Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri & Tamu Memesona di Negeri Orang
- Perdana Main Film Horor, Tika Bravani Akui Lebih Lelah dari Drama