GPFI Mendorong Evaluasi Mendalam Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak

jpnn.com - JAKARTA - Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) menyampaikan keprihatinan dan duka mendalam atas meninggalnya 134 anak akibat gagal ginjal akut atau accute kidney injury (AKI). GPFI mendesak adanya evaluasi mendalam untuk mencari penyebab utama kejadian tersebut.
"Perlu evaluasi mendalam secara scientific serta data lengkap sesuai kaidah keilmuan guna mengetahui penyebab pasti kasus gagal ginjal akut pada anak," kata Ketua Umum GPFI Tirto Kusnadi, dalam keterangannya, Selasa (25/10).
GPFI mengapresiasi langkah cepat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam menekan laju angka kematian pada anak akibat gagal ginjal akut ini.
Keterbukaan dan pembaruan informasi yang dilakukan BPOM dan Kemenkes telah berhasil membantu masyarakat mendapatkan informasi yang diperlukan.
Di sisi lain, Tirto Kusnadi menambahkan untuk mengungkap kepastian penyebab kejadian AKI, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, seperti pemerintah, swasta, farmakolog, ahli forensik, praktisi kesehatan dan masyarakat.
"Kami telah mengimbau seluruh anggota untuk segera melakukan pengujian mandiri terhadap produk obat-obatan yang diproduksi dan melaporkan kepada BPOM,” ujar Tirto.
Inisiatif pengujian mandiri ini merupakan bentuk dukungan GPFI sesuai Surat Edaran BPOM tertanggal 18 Oktober 2022.
Pengujian ini diupayakan selesai sesuai tenggat waktu yang ditetapkan BPOM pada 25 Oktober 2022.
GPFI atau Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia mendorong evaluasi mendalam atas kasus gagal ginjal akut pada anak.
- Pakar Sebut Informasi Air Galon Sebabkan Kemandulan Pembodohan Publik
- KKI Temukan 40% Galon Guna Ulang Sudah Berusia di Atas 2 Tahun, Ini Bahayanya
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Menekraf Dorong BPOM Bantu UMKM Tumbuh
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja