GPMI Berdemonstrasi di Depan Kantor Dompet Dhuafa Minta KPK Lakukan Audit
jpnn.com, JAKARTA - Kantor Dompet Dhuafa di Jakarta didatangi oleh sejumlah kelompok aksi unjuk rasa yang menamakan dirinya sebagai Gerakan Pemuda Mahasiswa Indonesia (GPMI), Jumat (4/10).
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, GPMI menilai transparansi laporan keuangan Dompet Dhuafa perlu dikaji lagi.
Koordinator Aksi, Syamsul Bahri Rumalutur, menjelaskan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang diduga bisa dimanipulasi.
“Kepentingan lembaga atau instansi yang diaudit oleh KAP dan berbayar, bisa saja di-setting dan diatur, karena ingin mengejar predikat wajar tanpa pengecualian atau predikat yang sesuai keinginan si pembayar KAP tersebut,” kata Syamsul.
Menurutnya, jika ada temuan atau hal yang tidak sesuai syariah maka sifatnya hanya diingatkan, tetapi tidak ditindaklanjuti kepada Aparat Penegak Hukum (APH) atau Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebagai representasi pemerintah yang mengawasi Dompet Dhuafa.
“Melihat fenomena ini, harusnya Kemenag dan Baznas segera turun mengaudit kembali Dompet Dhuafa agar terang benderang, bagaimana pengelolaan dana umat secara transparan dan akuntabel,” lanjutnya.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, GPMI melakukan tuntutan sebanyak 5 hal, pertama mendesak Pihak Kepolisian, Kejaksaan, PPATK, BPK dan KPK segera memeriksa Dompet Dhuafa sebagai bentuk perhatian atas pengelolaan dana umat yang transparan dan akuntabel.
"Mendorong BNPT dan Densus serta peran pemerintah untuk melakukan audit investigasi kepada Dompet Dhuafa," jelas Syamsul.
Kantor Dompet Dhuafa di Jakarta didatangi oleh sejumlah kelompok aksi unjuk rasa dari Gerakan Pemuda Mahasiswa Indonesia (GPMI)
- Dalami Uang Suap kepada Paman Birin, KPK Periksa 4 Pihak Ini
- Komisi III Pilih Komjen Pol Jadi Ketua KPK, Pernah Menjabat Kapolda Sulut
- Komisi III DPR Pilih 5 Pimpinan KPK 2024-2029, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Siang Ini, DPR Pilih Lima Capim dan Cadewas KPK Pakai Mekanisme Voting
- KPK Sebut Sahbirin Noor Bakal Merugikan Diri Sendiri jika Mangkir Lagi