Grab Tak Tertarik Pakai Strategi Bakar Uang Demi Cari Pelanggan
jpnn.com, JAKARTA - Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenandi mengaku perusahaan tersebut memiliki pemikiran fundamental bisnis yang kuat untuk terus berkembang di Indonesia.
Neneng melihat belakangan ini sedang tren startup teknologi yang mulai mencari profit atau laba dengan melakukan strategi bakar uang. Namun, Grab tidak melakukan itu.
Hal seperti itu pernah dilakukan startup global Uber dan WeWork yang gagal melakukan IPO di bursa Amerika karena valuasinya anjlok.
"Fundamental Grab kuat dan semakin kuat. Kami adalah platform nomor satu di kawasan Asia Tenggara. Investor Grab juga sangat yakin dengan fundamental kami," beber Neneng pada saat menjadi pembicara di Workshop BizX 2019 di Action Coach di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (5/12).
Neneng menjelaskan, Grab tidak memiliki strategi bakar uang yang identik dilakukan startup demi mengakusisi pelanggan atau pengguna sebanyak-banyaknya.
"Mungkin hanya orang dalam yang tahu startup bakar uang atau tidak," sambungnya.
Terkait kerja sama dengan OVO, kata Neneng, Grab sudah menjalin kemitraan bersama sejak tahun lalu, sehingga sejatinya Grab sudah masuk ke layanan payment di Indonesia.
"OVO menjadi payment mobile Grab," jelasnya.
Belakangan ini sedang tren startup teknologi yang mulai mencari profit atau laba dengan melakukan strategi bakar uang.
- FINNS & Grab Kerja Sama Hadirkan Transportasi Publik Gratis di Canggu
- Good Doctor Terima Pendanaan Baru dari WhiteCoat, Perkuat Kolaborasi di Asia Tenggara
- Hadirkan Transportasi Aman dan Nyaman, Grab Jalin Kemitraan dengan Polri
- Selebgram Rusia Ini Menangis saat Diturunkan di Pinggir Jalan oleh Oknum Driver Taksi Online
- Kawal Demo Ojol, PBHI Sorot Investasi Tak Sejahterkan Para Driver
- Grab-OVO Salurkan Dana Apresiasi USD 1 Juta Kepada Mitra Pengemudi