Grab Tawarkan Promo Tarif Rp1, Bikin Go-Jek Dilematis

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia Harryadin Mahardhika menyoroti perang tarif para penyedia aplikasi transportasi online.
Menurutny, penerapan tarif terlalu rendah dan banjir promo Grab dinilai berpeluang menciptakan perang tarif yang harus diwaspadai.
"Jika dibiarkan, mau tidak mau akan menyeret Go-Jek sebagai satu-satunya kompetitor di bisnis jasa transportasi daring berbasis aplikasi ini," kata Harryadin menanggapi tudingan kelompok mitra pengemudi kepada Grab soal tarif predator.
Menurut dia, langkah itu karena Grab masih punya kekhawatiran pasar dan mencoba mengejar Go-Jek dengan melempar berbagai promo yang memicu perang tarif.
"Karena ada asumsi Go-Jek sudah mampu menerapkan tarif yang bisa menjamin kesejahteraan pengemudi," tutur dia.
Karena itu, dia memperkirakan strategi perang tarif dari Grab bisa tak bertahan lama jika Go-Jek mampu menahan gempuran tersebut.
Dia menilai, ekosistem bisnis yang dibangun Go-Jek saat ini sudah pada trek yang benar sehingga diharapkan perang tarif tak akan terjadi.
"Saya melihat ekosistem dan eksistensi Go-Jek saat ini lebih matang ketimbang kompetitornya. Sehingga, kalau mampu bertahan, maka game theory akan terjadi," kata Harryadin.
Jika dibiarkan, mau tidak mau akan menyeret Go-Jek sebagai satu-satunya kompetitor di bisnis jasa transportasi daring berbasis aplikasi ini.
- Ekonom Ini Menilai Komisi Ojol tak Perlu Diatur Pemerintah
- Kurir Pengirim Paket Kepala Babi ke Kantor Tempo Diperiksa Polisi, Begini Hasilnya
- Grab Indonesia Klarifikasi soal Pemberian BHR Rp 50 Ribu ke Mitra Pengemudi
- Kemnaker Evaluasi Aplikator Transportasi Daring Soal Laporan Pemberian BHR Rp 50 Ribu
- 44 Mitra Ojol di Jateng Kaget Cuma Dapat BHR Rp 50 Ribu
- Driver Ojol Protes Dapat Bonus Rp50 Ribu, Wamenaker: Mereka Cuma Pekerja Sambilan