Grace Natalie Usul Ada Fraksi Threshold
jpnn.com - jpnn.com - Grace Natalie, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), tidak mempermasalahkan berapa pun parliamentary threshold dan presidential threshold yang disepakati oleh Pansus RUU Pemilu nantinya.
Dia dan partainya hanya mengusulkan agar ada mekanisme baru dalam penentuan kursi sehingga tidak membuang suara caleg yang terpilih tapi partainya tak lolos parliamentary threshold.
"Mekanismenya, kami usulkan fraksi threshold. Jadi tidak ada suara yang terbuang, mereka yang terpilih oleh rakyat dan partai yang dipilih, suaranya juga tak terbuang percuma," katanya, saat ditemui di sela-sela RDPU dengan Pansus RUU Pemilu di Ruang rapat Komisi II DPR RI, Rabu (8/2) siang.
Usulan tersebut, menurutnya sejalan dengan cita-cita untuk menyederhanakan jumlah partai, tapi tidak membuang suara rakyat.
"Sekarang, partai yang kursinya belasan saja bisa bikin fraksi. Mereka di setiap komisi cuma punya satu atau dua anggota, sudah bisa menyebutkan usulannya adalah sikap fraksi, ini harus dievaluasi," kata dia.
Fraksi threshold ini tujuannya agar caleg yang terpilih semuanya bisa duduk di DPR, meski partainya hanya bisa meraih satu kursi di Senayan.
Seumpama, kata dia, fraksi treshold itu nilainya 100 anggota. Wakil rakyat dari partai-partai yang meraih kursi sedikit itu tetap bisa membuat fraksi gabungan.
Misalnya, ambang batas fraksi itu 100 anggota, partai-partai yang mendapat suara cukup 1 kursi, 5 kursi, disatukan dalam satu fraksi.
Grace Natalie, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), tidak mempermasalahkan berapa pun parliamentary threshold dan presidential threshold
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- PSI DKI Jakarta Ucapkan Selamat Kepada Pramono-Rano
- PDIP Pamer Menang 14 Pilgub, Jubir PSI: Berapa yang Kader Sendiri?
- Kepercayaan Publik terhadap Polri Tinggi, PSI Nilai Usul PDIP Layak Dilupakan
- Jubir PSI Sarankan PDIP Menerima Kekalahan dan Lakukan Introspeksi
- PSI: Hukum Berat Semua Pelaku Judi Online, termasuk Kerabat Eks Presiden