Gracia, dari Jakarta Mengejar PhD di Universitas Monash di Usia 23
Gracia menjelaskan apa yang ditelitinya adalah mengembangkan obat yang menyasar sistem limfatik alias limpa. Gracia menjelaskan, ada 2 sirkulasi dalam tubuh ini yakni sirkulasi darah dan sirkulasi limfatik.
"Sirkulasi limfatik ini tidak banyak dikenal, tapi fungsinya membantu menyerap lemak yang kita dapat dari makanan, meregulasi keseimbangan cairan dalam tubuh, terakhir tak kalah penting, untuk mengatur sistim kekebalan tubuh kita," tuturnya.
Dia melanjutkan, banyak masalah penyakit-penyakit berhubungan dengan sistem limfatik. Seperti kanker yang dapat menyebar dalam tubuh, juga dalam penyakit-penyakit yang berhubungan metabolisme seperti diabetes, ada peranan sistem limfatik dalam penyebarannya.
"Kebanyakan dari obat-obat yang menyembuhkan penyakit ini tak spesifik ke sistem limfatik. Jadi masalahnya, kita butuh dosis yang sangat tinggi untuk obat itu dapat sembuhkan penyakit. Dengan menargetkan obat ini ke limfatik, kita bisa kurangi dosis yang kita butuhkan tapi dengan efek yang sama besarnya. Jadi ini bakal berperan dalam meningkatkan kualitas hidup pasien. Tak perlu dosis obat yang sangat banyak," jelas Gracia.
Nah obat yang diteliti Gracia, masih dalam tahap pengembangan. Dia membuat bermacam-macam sistem yang berbeda dan mencari tahu apakah reaksi obat yang dikembangkan bisa menyasar sistem limfatik dengan efisien.
"Potensialnya ini untuk obat penyakit imun dan juga vaksin tumor yang saat ini dalam pengembangan," tuturnya.
Akhir dari penelitian Gracia, bukanlah produk jadi obat yang langsung bisa dipasarkan. Karena untuk menjadi obat yang siap dipakai itu butuh riset belasan bahkan puluhan tahun.
"Penelitian nggak harus sampai selesai, yang penting kita menunjukkan bahwa kita serius, mengumpulkan data, ujung-ujungnya nggak harus menemukan kayak obat. Soalnya riset itu jangka panjang, ini kontribusi ke sebagiannya," imbuh Gracia.
Wajahnya imut, tingkah lakunya malu-malu. Namanya Gracia. Sekilas memang seperti anak baru gede (ABG) tapi gadis berusia 23 itu adalah kandidat PhD
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kabar Australia: Pekerja Qantas Mogok Kerja Seharian, Minta Naik Gaji
- Dunia Hari Ini: Australia Ikut Mendukung Gencatan Senjata di Gaza
- Kabar Australia: Lebih Banyak Pria Gen-Z Australia yang Mengaku Religius Ketimbang Perempuan
- Dunia Hari Ini: Mobil Dibakar Dalam Serangan Antisemitisme di Australia