Grafiti 'Adili Jokowi' Kembali Menjamur di Jakarta, Tanda Publik Makin Murka?

Grafiti 'Adili Jokowi' Kembali Menjamur di Jakarta, Tanda Publik Makin Murka?
Coretan dinding bertuliskan "Adili Jokowi" kembali menjamur di sudut-sudut kota Jakarta. Foto: dok sumber

jpnn.com, JAKARTA - Seiring kembali menjamurnya coretan dinding bertuliskan "Adili Jokowi" yang mewarnai sudut-sudut kota Jakarta, menuai spekulasi politik.

Terlebih, coretan dinding itu kembali ramai setelah Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) memasukan nama Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo dalam daftar nominasi finalis tokoh kejahatan terorganisasi dan terkorup 2024.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah berpandangan bahwa coretan dinding tersebut merupakan sebuah ekspresi ketidakpuasan publik terhadap Jokowi.

Secara khusus, bisa saja hal itu dimaknai sebagai sinyal ketidakpuasan publik dengan penyelenggaraan Pilkada 2024 di mana Jokowi yang kala itu masih menjabat Presiden RI disinyalir kuat melakukan intervensi.

“Siai lain jaringan kolusi dan nepotisme (KKN) terselubung yang dilakukan Jokowi, banyaknya jabatan elit yang diisi karena faktor kontribusi politik pada Jokowi mengindikasikan gerakan kekecewaan itu,” kata Dedi kepada wartawan, pada Selasa 4 Februari 2025.

Untuk itu, kata Dedi, desakan mengadili Jokowi melalui coretan dinding bukan hal berlebihan. Ia mencontohkan kasus terhangat soal sertifikat laut, program strategis nasional (PSN)?yang potensial terjadi korupsi besar-besaran.

“Ini layak dijadikan acuan mengadili Jokowi,” ujar Pengamat Politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Namun, Dedi menilai bahwa desakan publik untuk mengadili Jokowi tidak harus membuahkan hukuman bagi ayah dari Wapres Gibran Rakabuming Raka itu.

Tekat Gleneagles Hospital Johor, bertekad menjadi bukan sekadar rumah sakit, melainkan tempat penderita penyakit mendapatkan perawatan dengan penuh empati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News