Graha Pena Mulai Garap Perhotelan
Rabu, 03 Februari 2016 – 05:30 WIB
SURABAYA – Tak hanya perkantoran saja, PT Graha Pena Jawa Pos melalui anak perusahaannya PT Graha Pesiar Raya saat ini mulai ekspansi usaha dengan menggarap bisnis perhotelan. Sebelumnya, PT Graha Pena mengelola gedung perkantoran yang tersebar di Surabaya dan Jakarta serta sejumlah kota besar lainnya.
''Sekarang ada sedikit lahan yang bisa dimaksimalkan untuk dikelola menjadi hotel. Tidak perlu waktu lama untuk mempersiapkan, sekitar enam bulan hingga resmi dibuka sekarang,'' katanya di sela pembukaan News Hotel di Waru, Sidoarjo, kemarin (2/2).
Presiden Komisaris Jawa Pos Group Azrul Ananda menyatakan, lokasi yang dipilih untuk pengembangan hotel yang pertama tersebut terbilang strategis. Selain itu, meski bangunan lama, gedung tersebut ditata sedemikian rupa sesuai dengan kelas hotel. ''Siapa tahu ke depan ada lagi dan lagi. Karena hotel yang sekarang masih permulaan,'' jelasnya.
Dirut PT Graha Pesiar Raya Yushe Marleyna menambahkan, hotel kelas bintang dua plus tersebut berbeda dengan bintang dua kebanyakan. Terutama dari sisi fasilitas yang menyamai hotel bintang tiga, kecuali keberadaan kolam renang. Total kamar News Hotel berjumlah 84 dengan dua ruangmeeting.
Pihaknya membidik pelaku bisnis dan instansi pemerintah di daerah sekitar. Apalagi, di kawasan Aloha hingga memasuki Jl Ahmad Yani, Surabaya, belum ada hotel yang berdiri. Ditambah lokasi yang strategis karena dekat bandara dan pintu tol. (res/c15/oki/pda)
Baca Juga:
SURABAYA – Tak hanya perkantoran saja, PT Graha Pena Jawa Pos melalui anak perusahaannya PT Graha Pesiar Raya saat ini mulai ekspansi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah