Granat: Methylone Populer di Eropa dan Afrika
Rabu, 30 Januari 2013 – 15:48 WIB
JAKARTA - Gerakan Nasional Anti Narkotika (Geranat) memiliki pendapat berbeda dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) soal zat 3,4-methylenedioxy methcathinone atau lebih dikenal sebagai methylone (M1), yang ditemukan BNN dari rumah Raffi Ahmad. Lula menyebutkan, M1 ini memang tidak jadi trend di Indonesia dan Asia Tenggara. Tapi jenis ini populer di eropa dan Afrika. Di Afrika, tumbuhannya digunakakan layaknya sirih bagi orang Indonesia dan dampaknya juga tidak begitu kuat kalau masih daunnya kering.
Wakil Sekretaris Jenderal Granat, Lula Kamal menilai zat Methylone yang merupakan turunan dari chatinone itu bukanlah zat baru dalam dunia narkotika. Sebab, keberadaannya telah dipatenkan sejak 1996 lalu oleh Jacob Peyton and Alexander Shulgin.
"Yang namanya M1, ini turunan dari chatinone. Sama saja kalo lhiat analoginya amphetamine sama ekstasi," kata Wasekjen Granat, Lula Kamal di gedung BNN, Rabu (30/1).
Baca Juga:
JAKARTA - Gerakan Nasional Anti Narkotika (Geranat) memiliki pendapat berbeda dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) soal zat 3,4-methylenedioxy methcathinone
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Ternate Gagalkan Peredaran 7 Ribu Batang Rokok Ilegal Lewat Jasa Pengiriman Barang
- PT KAI Tutup 309 Perlintasan Sebidang Selama 2024
- KPK Periksa Eks Ketua KPU hingga Plt Dirjen Imigrasi
- BMKG Minta Warga Malut Waspada Angin Kencang dan Gelombang Tinggi
- Ada Uang Rp 21 Miliar di Rumah Eks Ketua PN Surabaya
- PLN Indonesia Power UBH Gelar Seminar Pemanfaatan Passive Income