Granat: Methylone Populer di Eropa dan Afrika
Rabu, 30 Januari 2013 – 15:48 WIB

Granat: Methylone Populer di Eropa dan Afrika
"Ya ini memang kasus pertama di Indonesia. Tapi, bukan berarti ini zat baru. Kalo ditanya narkoba apa enggak, ya narkoba lah," tegasnya.
Baca Juga:
Lula memahami kalau narkoba jenis ini belum masuk dalam UU Narkotika di Indonesia. Sebab di kalangan dunia narkotika akan terus berupaya membuat turunan dari jenis yang sudah ada.
Nah, yang terpenting, kata dia, perlu dikaji lebih dalam efek dari obat jenis ini seperti apa. Karena dari kasus-kasus yang pernah ada, efeknya itu persis seperti ekstasi. Dalam jangka waktu lama akan membuat orang ketagihan.
"Plus ada halusinasi. Terus orang jadi sakit jiwa, kelainan jiwa menetap," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Gerakan Nasional Anti Narkotika (Geranat) memiliki pendapat berbeda dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) soal zat 3,4-methylenedioxy methcathinone
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pastikan Dana Haji Aman, Kepala BPKH: Kami Utamakan Transparansi dan Prinsip Syariah
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun