Grasi Ditolak, Dua WN Nigeria Masuk Eksekusi Gelombang Kedua

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo benar-benar tak memberi ampun pada terpidana mati perkara narkotika. Yang teranyar, presiden yang beken dengan nama panggilan Jokowi itu menolak permohonan grasi yang diajukan dua warga negara asing yang menjadi terpidana mati kasus narkoba.
Keduanya adalah Silvester Obiekwe Nwolise, dan Okwudili Oyatanze. "Keduanya warga negara Nigeria," tegas Tony Tribagus Spontana, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Jumat (13/2).
Tony menambahkan, Kejagung sudah menerima salinan resmi keputusan presiden yang menolak grasi dua terpidana mati itu pada Jumat (13/2). Jokowi menolak permohonan grasi Silvester melalui Keppres nomor 11/G tahun 2015. Sedangkan penolakan grasi untuk Okwudili tertuang dalam Keppres nomor 14/G tahun 2015. "Kedua Keppres itu tertanggal 5 Februari 2015," ujar Tony.
Karenanya, Kejagung memastikan segera melaksanakan eksekusi mati gelombang kedua. Yang diutamakan ditembak mati adalah terpidana narkotika.
Eksekusi akan dilaksanakan serentak seperti gelombang pertama Januari 2015 lalu. “Waktunya, detiknya, jamnya sama. Jumlahnya tidak kurang dari kemarin," kata Jaksa Agung HM Prasetyo Jumat (13/2).
Hanya saja, ia belum memastikan kapan waktu pelaksanaan eksekusi itu. "Semua terpidana narkoba," timpalnya.(boy/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo benar-benar tak memberi ampun pada terpidana mati perkara narkotika. Yang teranyar, presiden yang beken dengan nama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sosok Aspri Wamen Bima Arya Jadi Sorotan, Ternyata…
- Kapan PPPK 2024 Tahap 1 Mulai Bekerja? Jangan Kaget ya
- Wisnu Bawa Tenaya: PHDI Sudah Terima SK AHU dari Kementerian Hukum
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih