Gratifikasi FCTC Ancam Petani Tembakau
Selasa, 12 Oktober 2010 – 16:43 WIB
Menurut Laporan World Smoking-Cessation Drug Market 2010-2025 (13/1/2010), diprediksi 15 tahun ke depan pertumbuhan menyeluruh dari pemasaran produk-produk NRT ini akan meningkat yang dikontribusi oleh kelompok negara BRIC (Brazil, Rusia, India, dan Cina). Sebab, menurut laporan tersebut, hampir separuh perokok dunia tinggal di wilayah BRIC ini, tetapi kelompok negara ini masih termasuk berpendapatan perkapita rendah. Daya beli masyarakat akan obat-obat NRT yang relatif mahal itu saat ini masih rendah.
“Konvensi ini beserta peraturan perundang-undangan nasional pengontrolan atas tembakau menjadi senjata ampuh yang mendukung suksesnya perdagangan produk obat-obat NRT ini, di sisi lain jadi mekanisme hukum pengontrolan, bahkan dapat mematikan tembakau dengan segala industrinya,” ungkap Gabriel. (fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah, Nurtantio Wisnu Brata menilai desakan Conference on Tobacco or Health di Sydney,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Startup Lokal Buktikan Keunggulan di Startup4Industry 2024
- Demi Keberlangsungan UMKM, Tarif PPh Seharusnya Diturunkan, Bukan Naik!
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat