Grattan Institute: Kebanyakan Warga Australia Miliki Dana Cukup Ketika Pensiun
Laporan terbaru yang dibuat oleh Grattan Institute menhebutkan bahwa sebagian besar warga Australia nantinya akan memiliki dana yang cukup untuk bisa menikmati pensiun, kecuali perempuan yang harus menyewa rumah di Sydney dan Melbourne di saat pensiun.
Grattan Insttitute adalah sebuah lembaga publik yang banyak memberikan pendapat mengenai kebijakan publik di Australia dan hari Rabu (7/11/2018) menerbitkan laporan berjudul Money In Retirement: More Than Enough (Dana Untuk Pensiun: Lebih Dari Cukup).
Laporan ini tampaknya memberikan bantahan kepada kelompok lobi dana pensiun (superannuation) yang mengatakan bahwa warga Australia kebanyakan tidak akan memiliki dana cukup untuk pensiun.
Dalam laporan terbaru ini, Grattan Institute juga menyerukan perubahan kebijakan kepada pemerintah Australia untuk menghapus rencana kontribusi superannuation bagi pekerja yang dinaikkan dari 9,5 persen menjadi 12 persen, dan menaikkan usia pensiun menjadi 70 tahun.
Dalam pemodelan yan g dilakukan, Grattan mengatakan bahkan setelah memperhitungkan angka inflasi, mereka yang bekerja di Australia saat ini akan memiliki 91 persen pendapatan saat pensiun dari gaji yang dimiliki saat ini.
Dan angka itu, lebih tinggi dari angka yang dibuat oleh OECD, organisasi negara-negara maju, yang menetapkan angka 70 persen, dan jumlah ini akan cukup untuk pensiun dengan nyaman dari sisi keuangan.
Menjual rasa takut
Direktur Eksekutif Grattan Institute John Daley mengatakan bahwa industri jasa keuangan yang menjual 'rasa takut' harus dihentikan.
"Ini mendorong warga Australia untuk merasa takut yang tidak perlu mengenai apakah mereka akan memiliki cukup uang ketika pensiun." katanya.
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter