Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
Selain itu, Sumadi juga meyakini legenda tentang orang-orang terdahulu bisa memiliki umur panjang karena rutin menghadiri Grebeg Mulud.
"Omonge tiang sepuh-sepuh niku, nek Sekaten muni manjangke umur (kata orang-orang tua, kalau gamelan Sekaten ditabuh itu memanjangkan umur). Disuruh juga nginang (makan sirih)," tuturnya.?
Pengunjung lainnya, Madiman (72), meyakini benda-benda dari gunungan Sekaten merupakan sarana untuk mendapatkan berkah dan menolak bala. Warga Bulakan, Sukoharjo, itu memperoleh ketan, bambu, dan lombok dari gunungan.
Madiman akan menggunakan ketan untuk pupuk, sedangkan bambunya akan dipakai untuk alat kail ikan. Adapun lomboknya untuk menolak bala.
??"Ini cuma sarana," ucapnya.
Namun, ada pula yang mendatangi Grebeg Mulud dengan motif lain. Mahasiswi bernama Sabrina adalah salah satu contohnya.
Gadis asal Karanganyar yang kini berkuliah di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) itu datang bersama sejumlah temannya. Sabrina menunggu kedatangan rombongan Keraton Surakarta tepat di depan Masjid Agung Solo.??
Mengenakan hijab dan jaket almamater, Sabrina ikut berdesak-desakan. "Ada tugas mata kuliah, disuruh ke sini,” ucapnya.(mcr21/jpnn.com)?????????
Puncak tradisi Sekaten Keraton Kasunanan Surakarta ditutup dengan Garebek Maulud atau Grebeg Mulud yang disemarakkan dengan rebutan gunungan berisi hasl bumi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Santri Asal Solo Jadi Korban Perundungan di Pesantren, Innalillahi
- 150 Ribu Kendaraan ke Puncak Bogor di Libur Maulid Nabi
- Ini Pesan AKBP Fahrian Agar Pilkada 2024 Berjalan Damai di Peringatan Maulid Nabi
- Libur Panjang, Pengguna Kereta Api Tujuan Kota Bandung Naik 24 Persen
- Libur Panjang, Lebih dari 400 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Libur Panjang, Pendapatan Hotel di Kota Bandung Capai Rp24 Miliar