Green Shipping, Langkah Penting untuk Ekonomi Biru di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - International Maritime Organization (IMO) berkomitmen untuk menjalankan pengurangan emisi karbon yang berasal dari kapal sekitar 40 persen pada 2030 dan mengurangi separuh total emisi gas rumah kaca pada 2050.
Oleh karena itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Capt. Antoni Arif Priadi mengatakan sebagai salah satu negara anggota IMO, pemerintah Indonesia mendukung penerapan green shipping dengan menerbitkan sejumlah regulasi aksi mitigasi.
"Di antaranya kewajiban penggunaan bahan bakar rendah sulfur, kewajiban penggunaan scrubber untuk kapal sebagai pembersih gas buang, peremajaan kapal, penggunaan alat bantu navigasi yang ramah lingkungan, dan kewajiban melaporkan konsumsi bahan bakar kapal untuk semua kapal berbendera Indonesia,” ujar Capt. Antoni dalam Focus Group Discussion on Green Shipping and Energy Efficiency di Jakarta, pekan lalu.
Menanggapi itu, pengamat maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (IKAL SC), DR. Marcellus Hakeng Jayawibawa. SSiT. M.Mar mengatakan penerapan green shipping tersebut memang sangat penting untuk Indonesia.
“Apalagi Indonesia juga sebagai anggota IMO. Jadi, apa yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Capt. Antoni Arif Priadi bahwa Indonesia mendukung penerapan green shipping dengan mengeluarkan beberapa regulasi sangat tepat. Ini juga merupakan bukti kepedulian Indonesia dengan berpartisipasi dan berbagi tanggung jawab untuk menjaga dan mendukung perlindungan lingkungan maritim,” ujar Capt. Hakeng, sapaan karib Marcellus.
Green Shipping merupakan proses penurunan penggunaan energi untuk menghasilkan emisi yang lebih rendah.
Kegiatan Green Shipping bertujuan mengurangi pencemaran lingkungan laut dari konsumsi tinggi bahan bakar fosil pada sektor transportasi laut dan mendorong penggunaan energi ramah lingkungan.
Penerapan green shipping merupakan salah satu metode untuk mendukung target pemerintah Indonesia dalam Net Zero Emission 2060.
Penerapan green shipping merupakan salah satu metode untuk mendukung target pemerintah Indonesia dalam Net Zero Emission 2060 dan ekonomi biru.
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan
- Pertamina Eco RunFest 2024, Ajang Lari untuk Kebermanfaatan Lingkungan, Masyarakat & UMKM
- Tukarkan Poin Anda Sekarang di MyPertamina Fair 2024! Raih Puluhan Logam Mulia & Motor Sport
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Pertamina Jadikan Biofuel Salah Satu Kunci Akselerasi Transisi Energi