Green Street Itu Bernama Ryomyom

Oleh Dahlan Iskan

Green Street Itu Bernama Ryomyom
Dahlan Iskan.

Sampai malam hari saya di kawasan ini. Ingin lihat suasana malamnya. Cukup terang. Tapi tidak gemerlap. Tidak terasa ingin menonjolkan kemewahan.

Bangunan baru begitu banyak di Pyongyang. Juga restoran baru. Pusat kebugaran baru. Sauna baru.

Tahun pertama kepemimpinannya Kim Jong-Un juga bikin kejutan. Membangun museum perang yang amat megah. Juga setahun jadi. Halamannya sangat luas. Pas saya ke museum itu lagi ada yang berfoto pra-wedding.

Green Street Itu Bernama Ryomyom

Di sisi kanan halaman meseum dipamerkan persenjataan Amerika. Yang berhasil direbut dalam perang. Atau tank yang dilumpuhkan. Atau pesawat-pesawat tempur yang ditembak jatuh.

Di satu bagian museum itu ada gedung bundar. Diorama perang.

Kita duduk diam di bangku. Lampu dimatikan. Muncul suara bom. Dan sinar dari ledakan bom itu.

Itulah awal Perang Korea. Di tahun 1950. Pesawat Amerika menjatuhkan bom di Taejon. Dekat Seoul. Di waktu subuh.

Proyek Ryomyom adalah lompatan kasat mata ketidaksabaran Kim Jong-Un. Dalam posisi diblokade total saja tetap menggeliat seperti itu. Dengan cepatnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News