Greenpeace Ajak Masyarakat Pakai Produk Guna Ulang Dalam Keseharian
jpnn.com, JAKARTA - Greenpeace mengajak masyarakat menggunakan wadah atau kemasan guna ulang dan isi ulang dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, organisasi lingkungan ini juga mengajak masayarakat untuk turut meminta produsen agar segera beralih ke produk refil dan reuse, serta membuka peta jalan pengurangan sampah mereka ke publik.
“Kami akan terus mengkampanyekan pemakaian guna ulang ini melalui sosial media,” ujar Juru Kampanye Urban Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi saat memperingati Hari Isi Ulang Sedunia yang jatuh pada 16 Juni 2022 lalu.
Lewat akunnya Instagram, Greenpeace juga mengajak warganet yang sudah mulai menghindari plastik sekali pakai untuk membagikan pengalaman mereka.
Kasubdit Tata Laksana Produsen Direktorat Pengurangan Sampah KLHK Ujang Solihin Sidik dalam sebuah webinar mengatakan kemasan guna ulang didesain untuk bisa dipakai ulang.
Otomatis potensi sampahnya juga akan jauh berkurang karena sudah pasti akan ditarik lagi untuk diisi kembali.
“Sementara, yang didesain untuk sekali pakai, potensi untuk jadi sampahnya sangat tinggi. Kalau produsennya tidak bertanggung jawab untuk mengumpulkan kembali untuk kemudian mendaur ulang, ini akan menjadi sampah karena kemasan sekali pakai ini tidak bisa dipakai ulang untuk air minum,” kata Ujang Solihin.
Dia menyampaikan selama ini jenis-jenis plastik PET atau sekali pakai termasuk yang paling tinggi tingkat daur ulangnya, yaitu sekitar 23-24 persen.
Lewat akunnya Instagram, Greenpeace juga mengajak warganet yang sudah mulai menghindari plastik sekali pakai untuk membagikan pengalaman mereka.
- Sinar Matahari Tak Buat BPA Bermigrasi ke Air Galon, Ini Penjelasannya
- Pilih Kemasan Galon AMDK PC atau PET? Ini Kelebihan & Kekurangannya Menurut Pakar
- Aktivis Lingkungan Dukung Seruan Menteri LH Agar Industri AMDK Gunakan Galon Ulang
- BRIN Sebut Galon Kuat Berbahan PC Ideal untuk Distribusi di Wilayah Geografis Seperti Indonesia
- Isu BPA Disebut Bukan Dilatari Persaingan Usaha, Warga Tidak Percaya
- AMDK Sudah Jadi Kebutuhan Masyarakat, Distribusinya Tidak Boleh Terganggu Saat Libur Nataru