Greenpeace Indonesia: Beralih Gunakan BBM Oktan Tinggi, Pencemaran Udara Bisa Dikurangi

jpnn.com, JAKARTA - Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia Hindun Mulaika menyoroti penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.
Penggunaan BBM dengan angka oktan tinggi sangat berperan dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Dan hal itu kata dia harus simultan dilakukan, dengan pembenahan sistem transportasi yang ramah lingkungan.
“BBM yang lebih bersih itu dengan oktan lebih tinggi, juga harus diperhatikan. Jadi, uji emisi kendaraan itu penting sekali, karena salah satu sumber polusi utama dari sana,” jelas Hindun.
Pemakaian BBM dengan angka oktan tinggi tersebut, menurut Hindun, merupakan cara terdekat yang bisa dilakukan.
Dengan beralih menggunakan BBM oktan tinggi, pencemaran udara akibat pemakaian BBM RON rendah bisa dikurangi.
Penggunaan BBM oktan tinggi juga harus dilakukan secara paralel melalui pembenahan sistem transportasi. Misal, peralihan dari kendaraan pribadi menjadi mass rapid transportation, seperti MRT dan Transjakarta.
Selain itu, juga dengan memberikan fasilitas yang lebih nyaman dan aman bagi pesepeda.
Pembenahan secara paralel itulah, yang juga dilakukan di berbagai kota besar di dunia. Misalnya saja, Bogota. Pada saat pandemi, berbagai kota besar dunia memperbaiki sistem transprotasi.
Penggunaan BBM dengan angka oktan tinggi sangat berperan dalam menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK).
- Kejagung Dinilai Tak Tepat Menjadikan Vendor Tersangka Kasus BBM
- Pentingnya Koordinasi Lintas Wilayah untuk Atasi Krisis Udara di Jabodetabekpunjur
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025
- Pertamina Resmi Tutup Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025, Suplai BBM-LPG Lancar
- SPBU di Denpasar Diduga Oplos BBM Pertalite
- Blending BBM Tindakan Legal Selama Mengikuti Izin dan Standar Mutu