Greysia Polii / Apriyani Rahayu Raih Emas Tokyo 2020, Analis Politik Langsung Khawatir
jpnn.com, JAKARTA - Analis politik dari Exposit Strategic Arif Susanto khawatir medali emas Olimpiade tokyo 2020 yang diraih ganda putri Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dijadikan ajang narsistik bagi para politisi.
Menurut Arif, beberapa hari ke depan bukan tidak mungkin bermunculan baliho yang mengucapkan selamat buat Greysia dan Apriyani.
"Saya khawatir bahwa yang terjadi setelah ini orang ramai-ramai memberikan selamat pada Greysia dan Apriyani, tetapi sebenarnya yang ingin ditonjolkan adalah dirinya (politikus, red)" kata Arif dalam diskusi virtual dengan tajuk Wabah Baliho Capres di Tengah Pandemi, Senin (2/8).
Arif menyebutkan hal ini sudah terjadi saat masyarakat Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19.
Para politikus berbondong-bondong mengingatkan protokol kesehatan, tetapi menurut Arif, pesan yang sesungguhnya ingin disampaikan bukan itu.
"Orang bilang jaga kesehatan, pakai masker, tetapi yang sesungguhnya ingin dikatakan 'saya utama daripada yang lain'," lanjutnya.
Arif menjelaskan pemasangan baliho tersebut tidak lebih dari glorifikasi diri para politisi dan menjadi hal yang narsis.
"Ini hanya narsisme politik, politikus-politikus yang memasang baliho, sebenarnya sedang mengagumi dirinya sendiri," kata Arif.
Analis politik khawatir medali emas yang diraih Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 dimanfaatkan para politikus.
- Pertarungan Dudung Abdurachman Lawan Fadil Imran di Bursa Ketum PBSI, Greysia Polii Buka Suara
- Awal Terjal Apriyani/Fadia di Babak Pertama Indonesia Open 2024
- Drama Ganda Putri, Apriyani Hampir Beradu Jotos dengan Fadia saat Latihan
- Bahaya! Sektor Ganda Putri Indonesia Diterpa Badai Cedera
- Seusai All England 2024, Jorji dan Apriyani/Fadia Masih Punya Tugas di Eropa, Ini Alasannya
- French Open 2024: Apriyani/Fadia Mencoba Bangkit dari Keterpurukan