Groundhog DSP Hadirkan DKT Berbasis AI ke Pasar Digital Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Groundhog DSP kini hadir di Indonesia untuk memberikan solusi iklan programatik berbasis AI, yang memungkinkan targeting dilakukan secara tepat, akurat, efisien, dan real-time. Dengan teknologi ini, brand bisa memaksimalkan dampak campaign mereka selama lonjakan konsumen di periode tersebut.

Sebagai perusahaan teknologi yang berbasis di Taiwan dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, Groundhog Technologies telah bermitra dengan berbagai operator telekomunikasi global, termasuk Indosat Ooredoo, Telkomsel, Bharti Airtel, Saudi Telecom Company (STC), SingTel, dan banyak lainnya.

Kolaborasi ini memungkinkan Groundhog DSP untuk mengakses data telekomunikasi guna melakukan analisis mendalam tentang perilaku pengguna seluler, memungkinkan pengiklan untuk mengembangkan strategi segmentasi audiens yang lebih tepat dan menayangkan iklan yang lebih relevan dan personal.

Dengan teknologi canggih, platform inovatif ini dipercaya oleh berbagai merek dan agensi, termasuk Dentsu, yang merupakan salah satu jaringan iklan dan media terkemuka di dunia, untuk menjalankan strategi berbasis data yang membantu brand mengoptimalkan kampanye mereka di berbagai kanal digital.

Inti layanan dari Groundhog DSP terdapat inovasi teknologi yang memberikan pengiklan informasi terkait audiens yang lebih dalam dan alat pengambilan keputusan yang lebih efektif.

Salah satu fitur unggulannya adalah teknologi Dynamic Keyword Targeting (DKT), dengan keunggulan seperti:

• Analisis Berbasis AI: Secara otomatis mengevaluasi riwayat penjelajahan pengguna untuk menentukan relevansi kata kunci dengan fitur produk.
• Ketepatan Targeting: Menawarkan pengiklan pemahaman yang lebih jelas tentang preferensi dan perilaku pelanggan.
• Optimalisasi Pengambilan Keputusan: Menggabungkan data pengguna dan karakteristik produk untuk mengoptimalkan pengambilan keputusan bisnis.

"Kami sangat antusias untuk ekspansi ke Indonesia," ujar David Chiou, Founder & CEO Groundhog Technologies Inc.

Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan ekonomi digital yang booming, kata David, Indonesia merupakan pasar dengan potensi yang besar.