Growth Bank Masih Stabil
Garap Dana Murah untuk Jaga Margin
Selasa, 29 Juli 2008 – 12:43 WIB
Wadirut BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan, pertumbuhan emiten berkode BBCA itu ditopang oleh kredit korporasi dan kredit consumer yang tumbuh masing-masing 64 persen dan 55,9 persen. Per semester pertama 2008, BCA menyalurkan kredit sebesar Rp 95,563 triliun, naik 49,5 persen dari capaian paruh pertama 2007 sebesar Rp 63,931 triliun.
Baca Juga:
”Komposisinya, kredit korporasi Rp 40,9 triliun, komersial dan UKM Rp 37,4 triliun, dan konsumer Rp 17,3 triliun,” ujarnya. Kenaikan kredit itulah yang mampu menjaga pendapatan bunga bersih (NII) perseroan, karena BCA juga mengerek bunga kredit seiring kenaikan suku bunga acuan. NII BCA mencapai Rp 5,37 triliun, tumbuh 14,5 persen dibanding periode yang sama 2007.
PT Bank CIMB Niaga Tbk juga meraih kinerja positif. Laba bank yang bakal segera resmi merger dengan PT Bank Lippo Tbk itu mencapai Rp 428 miliar, tumbuh 5 persen disbanding capaian paruh pertama 2007. Outstanding kredit CIMB Niaga mencapai Rp 46,4 triliun, tumbuh sebesar 36 persen. Komposisi kredit bank terbesar keenam dari sisi aset itu adalah, 70 persen untuk segmen ritel dan sisanya untuk korporasi.
Presdir CIMB Niaga Hashemi Albakri menyatakan, pertumbuhan industri perbankan dibayangi oleh tidak kondusifnya pasar keuangan global yang berpengaruh terhadap kondisi pasar domestik. Namun, capaian CIMB Niaga membuktikan bahwa improvisasi perseroan di tengah kondisi yang sulit membuahkan hasil. Terutama pada strategi diversifikasi penyaluran kredit. ”Mulai dari segmen ritel hingga korporasi,” ujarnya. Perseroan juga masih mengandalkan penghimpunan dana murah untuk mengantisipasi bila pertumbuhan kredit melambat, dan pendapatan bunga menurun.
PT Bank NISP Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 147 miliar, naik 5 persen disbanding periode yang sama tahun lalu. Presdir NISP Pramukti Surjaudaja menyatakan, upaya NISP untuk menggenjot dana murah telah berhasil menekan biaya dana. Sehingga, NIM perseroan bisa dijaga, bahkan ditingkatkan. ”NIM menjadi 5,38 persen, dari sebelumnya 4,78 persen,” ujarnya. Hal itu mampu menjaga profitabilitas bank yang mayoritas sahamnya dimiliki OCBC Bank tersebut. Sebab, pendapatan bunga bersih perseroan mampu tumbuh 18 persen, dari Rp 554,1 miliar menjadi Rp 654,6 miliar.
Total kredit NISP mencapai Rp 20,2 triliun, tumbuh 14 persen dibanding paruh pertama 2007. ”Kami optimistis mampu tumbuh sampai akhir tahun seiring penambahan jaringan. Hingga kini ada sejumlah penambahan kantor cabang, sehingga total ada 355 cabang,” ujarnya. (eri/fan)
JAKARTA - Pertumbuhan sejumlah bank besar masih stabil, meski semula diragukan pada awal tahun karena gejolak pasar finansial domestik dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Menko Airlangga Hartarto Bertemu Menteri Keuangan Hong Kong, Ini yang Dibahas
- 5 Ide Jualan Frozen Food ala Ninja Xpress, Peluang Bisnis Menjanjikan di Tahun Ini
- Dairy Champ Hadirkan Kopi Bercita Rasa Creamy, Resep Ala Cafe
- Produsen Permen Yupi Gandeng BPJPH Mengedukasi Publik soal Produk Halal
- Hadir di Indonesia, RIIFO Siap Membangun Infrastruktur Berkualitas
- Kurs Rupiah Hari Ini Makin Melorot Efek Kebijakan Trump