Grup Permai Kucurkan Rp 3,1 M untuk Persiapan Anas jadi Ketum

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis mengaku perusahaan tempatnya bekerja mengeluarkan duit Rp 3,1 miliar untuk Anas Urbaningrum. Kucuran dana itu untuk persiapan pencalonan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
"Yang OPAPACI yang Rp 2,1 miliar dan BlackBerry Rp 1 miliar," kata Yulianis menjawab pertanyaan hakim anggota Sutio Jumagi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (13/8) malam.
Perempuan berjilbab cadar hitam itu membantah jumlah uang yang dikeluarkan dari kas Grup Permai untuk Anas mencapai Rp 84 miliar.
Dalam sidang, ia juga mengaku pada saat Kongres Demokrat mendapat perintah membawa uang ke Kongres Demokrat di Bandung pada Mei 2010 dengan total Rp 30 miliar dan USD 5 juta. Duit USD 3 juta merupakan duit sumbangan, sedangkan sisanya berasal dari kas Grup Permai.
Duit ini diserahkan Yulianis ke Nuril Anwar dan Eva Ompita Soraya yang bekerja di fraksi Demokrat DPR.
"Yang USD 3 juta terpakai USD 1,8 juta, yang (sisa) USD 1,2 juta kembali ke saya," sambung Yulianis.
Penggunaan duit USD 1,8 juta sebut Yulianis tidak dibuat laporan peruntukkannya. "Yang ada cuma yang Rp 700 juta. Pertanggungjawaban yang saya inget adalah bayar hotel, bus," imbuhnya.
Hakim ketua Haswandi bertanya mengenai penggunaan duit tersebut. "Apakah itu untuk kebutuhan kongres, apa keperluan pemilihan ketum berkaitan terkaitan dengan terdakwa?" tanyanya.
JAKARTA - Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis mengaku perusahaan tempatnya bekerja mengeluarkan duit Rp 3,1 miliar untuk Anas
- Kehadiran Ruang Pintar di Kampung Tematik Wujud Sinergi untuk Pemberdayaan Perempuan & Anak
- Kapan Pendaftaran PPPK 2025 Dibuka? Sebegini Formasi untuk Honorer Database BKN
- Honorer Non-database BKN Masa Kerja Lebih 2 Tahun jadi PPPK Paruh Waktu?
- Kewenangan Berlebihan Jaksa di UU dan RUU Kejaksaan Dinilai Berbahaya
- Purnatugas dari Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana Jadi Anak Buah BG di Kemenkopolkam
- Nasib Honorer Non-Database BKN Belum Jelas, Sudah Ngebet Tambah Non-ASN