GSMA Perkirakan Penetrasi 5G di Indonesia Meningkat Pesat pada 2030

GSMA Perkirakan Penetrasi 5G di Indonesia Meningkat Pesat pada 2030
Head of APAC di GSMA, Julian Gorman saat ditemui di kawasan Gambil, Jakarta Pusat. Foto: Romaida/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - GSMA menyoroti kemajuan Indonesia dalam teknologi seluler serta potensi pertumbuhan di masa depan.

Hal tersebut disampaikan oleh Head of APAC di GSMA, Julian Gormana pada acara Digital Nations Summit dan tercatat dalam modul yang dipublikasi GSMA bertajuk Mobile Economy Asia Pacific 2024.  

Pada 2030, Indonesia diperkirakan akan menjadi pasar smartphone terbesar kedua di Asia Pasifik, dengan 387 juta koneksi smartphone.

Sementara itu, penetrasi jaringan 5G diperkirakan terus bertumbuh hingga mencapai 32% dalam kurun enam tahun mendatang.

Julian menekankan pentingnya 5G dalam meningkatkan daya saing industri Indonesia.

Menyadari pentingnya itu, Julian menilai Indonesia perlu membangun ekosistem yang mendukung, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Dampak transformasional teknologi seluler, termasuk 5G, menekankan perlunya Indonesia membina ekosistem yang dinamis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi," kata Julian saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Meskipun 5G di Indonesia saat ini masih berada di tingkat awal, Julian meyakini Indonesia mampu bergerak cepat dalam kurun beberapa tahun ke depan.

GSMA memperkirakan penetrasi 5G di Indonesia meningkat pesat dalam kurun enam tahun mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News