GSMA Perkirakan Penetrasi 5G di Indonesia Meningkat Pesat pada 2030

GSMA Perkirakan Penetrasi 5G di Indonesia Meningkat Pesat pada 2030
Head of APAC di GSMA, Julian Gorman saat ditemui di kawasan Gambil, Jakarta Pusat. Foto: Romaida/jpnn.com

Menurut Julian, setiap negara memiliki langkah tersendiri untuk mencapai target yang diperkirakan.

Berkaca pada Thailand, penetrasi  jaringan 5G di negara tersebut meningkat cepat dalam kurun empat tahun.

"Sebagai contoh, tahun 2020, Thailand itu kondisi seluruhnya jelek. Jadi, 4G-nya pelan, harganya mahal, dan lain-lain. Namun sekarang, 2024, hampir 2025, Thailand itu coverage 5G-nya sudah sekitar 85%," kata Julian.

"Penggunaan 5G-nya sudah sekitar 30%. Mereka memiliki 5G di rumah sakit, ada 5G dipelabuhan, ada 5G di pabrik-pabrik, dan lain-lain," sambung dia.

Julian mengungkapkan berdasarkan data tersebut, dia meyakini arah perjalanan suatu negara dapat diubah dengan dukungan dari berbagai stakeholder.

"Bila ada kerja sama dan konsensus dari pemerintah dari operatornya, dan dari ekosistemnya itu sendiri," imbuhnya.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Dr. Ir. Ismail menyampaikan pernyataan serupa.

Kolaborasi dengan pemangku kepentingan ialah salah satu strategi penting untuk membangun kerangka kerja yang komprehensif bagi visi digital Indonesia dalam pengembangan dan penggunaan teknologi digital.

GSMA memperkirakan penetrasi 5G di Indonesia meningkat pesat dalam kurun enam tahun mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News