GSRI Umumkan Hasil Riset Terbaru Soal Program Makan Bergizi Gratis, Jangan Kaget

GSRI Umumkan Hasil Riset Terbaru Soal Program Makan Bergizi Gratis, Jangan Kaget
Direktur Eksekutif Direktur Eksekutif (GSRI) Sebastian Salang (kedua kanan) bersama GSRI Sebastian Salang bersama peneliti GSRI, yaitu Robertus Priya Husada, Veronika Santi P, Frederika J, dan Martinus Christian Mbui saat konferensi pers Hasil Riset GSRI tentang Program MBG di Jakarta, Jumat (28/2/2025). Foto: Friederich Batari/JPNN.com

Menurut Sebastian, salah satu permasalahan utama adalah duplikasi anggaran dengan program-program bantuan serupa yang sudah ada.

Saat ini, terdapat anggaran program eksisting sebesar Rp 67,147 triliun, sementara MBG memerlukan tambahan dana Rp 171 triliun sehingga total anggaran program ini membengkak menjadi Rp 238,147 triliun.

“Anggaran sebesar ini tanpa perencanaan yang matang dapat mengganggu kestabilan fiskal negara,” ujar Sebastian.

Ketimpangan Implementasi dan Masalah Lokasi SPPG

Sebastian Salang juga membeberkan hasil riset GSRI terkait pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi tulang punggung distribusi MBG juga menuai banyak kritik.

Menurut Sebabstian, Program ini menargetkan pembangunan 5000 SPPG di seluruh Indonesia hingga Juli 2025, namun penyebaran lokasi tidak berdasarkan kebutuhan nyata penerima manfaat.

Sebagian besar SPPG justru terkonsentrasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, sementara wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yang seharusnya menjadi prioritas utama malah belum tersentuh.

Padahal, program ini diklaim bertujuan membantu daerah yang mengalami kekurangan gizi dan akses makanan sehat.

Global Strategi Riset Indonesia (GSRI) menyampaikan keprihatinan mendalam terkait implementasi Program Makanan Bergizi (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News