Guangzhou, Kota Berpenghuni 14 Juta Jiwa Tanpa Kemacetan

Parkir Mahal Hingga Shift Berdasarkan Plat Mobil

Guangzhou, Kota Berpenghuni 14 Juta Jiwa Tanpa Kemacetan
Meski lokasi pembukaan opening ceremony berada di tengah-tengah kota, jantung Kota Guangzhou tetap bebas dari kemacetan. (Foto: Afni Zulkifli/JPNN)

‘’Jadi tidak seluruh kendaraan pribadi boleh keluar ke jalan raya. Jadwal shift kendaraan, diatur berdasarkan nomor terakhir pada plat mobil kendaraan. Misalnya, pada tanggal 1, mobil yang boleh keluar hanya yang memiliki plat nomor akhir 1,3,5,7 dan 9. Sedangkan pada tanggal 2-nya, mobil yang boleh keluar hanya yang memiliki nomor plat akhir 0,2,4,6 dan 8. Begitu seterusnya secara bergantian,’’ jelas Ah Wen pula.

Ketika berbagai kebijakan ini diberlakukan, artinya ada sekitar 50 persen kendaraan pribadi yang berkurang dari aktifitas jalan raya kota Guangzhou dan kota-kota lainnya yang menjadi lokasi venus Asian Games. Jalanan kota pun semakin nyaman terlihat bagi siapapun yang datang.

Untuk perbandingan, bahkan hanya selang 2 jam saja setelah pembukaan Asian Games yang dihadiri sekitar 450 ribu penonton, jalanan utama kota Guangzhou sudah nyaris sepi tanpa kendaraan. Coba bandingkan saat digelarnya pertandingan sepakbola di Stadion Senayan, warga Jakarta bisa terjebak kemacetan hingga berjam-jam lamanya karena kepadatan lalulintas kendaraan.

‘’Warga kota Guangzhou sangat taat pada kebijakan apapun yang dibuat pemerintah. Apalagi untuk mensukseskan Asian Games XVI 2010 ini. Apapun keputusan pemerintah, pasti langsung dijalankan. Termasuk soal pembatasan penggunaan kendaraan. Jarang sekali ada kendaraan yang ditilang polisi di Guangzhou,’’ kata Ah Wen. Kalau Guangzhou sudah bisa bebas dari kemacetan, lalu kapan giliran kota Jakarta?(***)

Akhir pekan lalu, JPNN berkesempatan mengunjungi Kota Guangzhou-China. Pada hari-hari biasa bahkan saat digelarnya pesta akbar olahraga Asian Games

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News