Gubernur Anies: Membangun Manusia Itu Lewat Konten, Bukan Infrastruktur
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan tidak ada pemotongan anggaran-anggaran prioritas dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2020 untuk pembiayaan Formula E.
"Tidak, tidak begitu, masing-masing sudah ada posnya," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.
Anies mencontohkan anggaran pada pos bidang pendidikan yang tereduksi hingga menyebabkan batalnya rehabilitasi 30 bangunan sekolah yang disebutnya merupakan penyederhanaan.
Pasalnya, Anies menyebut anggaran tahun 2020 akan berfokus pada mutu pendidikan, bukan pada infrakstruktur bangunan sekolah.
"Sering kali kita menganggap perhatian kita di bidang pendidikan hanya pada infrakstruktur fisik, lalu dilihatnya selalu rehab sekolah. Pendidikan itu fokusnya pada kualitas, pada konten. Kalau kita bicara hanya pada infrakstruktur terus, ini seperti cipta karya bangunan yang diukur," ujar Anies.
Menurutnya, peningkatan mutu adalah hal yang sangat penting untuk pendidikan saat ini.
"Justru kami memberikan porsi untuk peningkatan mutu pendidikan. Baik mulai guru, pelatihan-pelatihan yang sifatnya konten. Kalau membangun manusia itu lewat konten, gak bisa hanya di infrakstruktur saja," tuturnya.
Seperti diketahui, Pemprov DKI banyak memangkas anggaran di tahun 2020. Seperti dalam dana revitalisasi GOR dan stadion sebesar Rp 320,5 miliar di Dinas Pemuda dan Olahraga hingga pemangkasan alokasi sebesar Rp 455,4 miliar untuk rehabilitasi sekolah di Dinas Pendidikan DKI.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan bahwa pembangunan manusia tidak membutuhkan infrastruktur fisik
- Ridwan Kamil Masih Usahakan Bisa Bertemu Anies
- Pengamat: Gerakan Anak Abah Coblos Tiga Paslon di Pilkada Jakarta Bentuk Kemarahan Tak Beralasan
- Produsen Alat Berat Ini Sebut Indonesia Pasar Paling Penting di Asia Tenggara
- Ridwan Kamil-Suswono Berjanji Lanjutkan Gagasan Anies Baswedan
- Pendukung Anies Tak Perlu Khawatir, RIDO Bakal Lanjutkan Program Abah
- Fenomena Unik Pilkada Jakarta: Paslon Elektabilitas Tertinggi Justru Kalah