Gubernur Anies, Tolong Simak Surat Terbuka Ustaz Mahfuz Ini
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfuz Sidik melayangkan surat terbuka kepada Gubernur DKI Anies Baswedan. Mantan wakil sekretaris jenderal PKS yang akrab disapa dengan panggilan Ustaz Mahfuz itu dalam suratnya mengingatkan Anies untuk konsisten pada sumpah jabatan sebagai gubernur DKI.
Mahfuz membuka suratnya dengan kalimat basmalah yang diikuti kutipan dari sumpah yang diucapkan Anies saat dilantik sebagau gubernur DKI pada 16 Oktober 2017. “Demi Allah saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur dan wakil gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,” tulis Mahfuz mengawali suratnya.
Legislator PKS itu lantas menyinggung soal berita-berita akhir-akhir ini tentang Anies. “Berita-berita itu -yang mulai ‘memaksa' Bapak ikut berkomentar- juga menyisipkan rasa gelisah dan cemas dalam diri saya,” tutur Mahfuz.
Kecemasan Mahfuz didasari selentingan tentang Anies akan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Mahfuz merasa waswas bahwa Anies sebagai gubernur pilihannya akan meninggalkan jabatannya saat ini demi ikut pilpres tahun depan.
“Akankah saya kehilangan sosok Anies Rasyid Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta yang telah saya pilih berama tiga jutaan warga lainnya? Jika pemimpin itu diposisikan sebagai imam bagi umat, apakah sang imam akan meninggalkan umatnya di fase awal perjalanan perjuangan ini?” sabung Mahfuz.(ara/jpnn)
Legislator PKS Mahfuz Sidik. Foto: dokumen JPNN
Berikut ini adalah surat terbuka Mahfuz Sidik untuk Anies Baswedan selengkapnya;
Politikus PKS Mahfuz Sidik merasa khawatir bahwa Anies Baswedan akan meninggalkan posisi gubernur DKI demi ikut Pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies