Gubernur Anies, Tolong Simak Surat Terbuka Ustaz Mahfuz Ini
Surat Terbuka untuk Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta
Bismillahirrohmanirrohim
“Demi Allah saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban saya sebagai Gubernur
dan Wakil Gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya”, janji Anies dan
Sandi ketika disumpah.
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.
Yth Bapak Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.
Dengan rendah hati, saya ingin memperkenalkan diri sebagai salah seorang warga Bapak yang berdomisili di Jakarta Selatan. Nama saya Mahfuz Sidik bin Ahmad Suryani, lahir di Jakarta 52 tahun lalu, dari pasangan ayah-ibu yang asli Jakarta.
Saya ingin mengawali dengan doa keberkahan agar Bapak selalu diberi kekuatan, bimbingan dan pertolongan dari Allah SWT agar mampu melaksanakan tugas dan amanah sebagai Gubernur DKI Jakarta – pemimpin kami – dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya.
Bapak Gubernur Yth.
Dua bulan terakhir ini, saya kerap membaca dan menonton berita tentang sejumlah politisi dan pimpinan partai yang mendorong-dorong Bapak sebagai calon wakil presiden, dan bahkan sebagai calon presiden. Sebagai pribadi yang menilai Bapak sebagai sosok orang baik, tentu ikut bangga dan gembira.
Namun berita-berita itu - yang mulai “memaksa” Bapak ikut berkomentar - juga menyisipkan rasa gelisah dan cemas dalam diri saya. Sebagai warga asli Jakarta, saya mengalami kepemimpinan 11 Gubernur dan Plt Gubernur DKI Jakarta sejak tahun 1966. Dimulai era Ali Sadikin, Tjokropranolo, Soeprapto, Wiyogo Atmodarminto, Soerjadi Soedirdja, Sutiyoso, Fauzi Bowo, Joko Widodo, Basuki CP, Djarot SH sampai Gubernur Anies Rasyid Baswedan.
Seingat dan sepengetahuan saya, proses pemilihan Gubernur pada tahun 2017-lah yang paling heboh, panas, dan menguras energi masyarakat Indonesia. Belum pernah saya menyaksikan begitu banyak doa dilantunkan di rumah, musala, masjid dan majlis taklim untuk terpilihnya Anies-Sandi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Politikus PKS Mahfuz Sidik merasa khawatir bahwa Anies Baswedan akan meninggalkan posisi gubernur DKI demi ikut Pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Analisis Qodari Soal Pilkada Jakarta 2024, Soroti Sikap Anies Dukung Pram - Rano