Gubernur Babel Klaim Warganya Dukung Jokowi Nyapres
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur Provinsi Bangka Belitung (Babel) Rustam Effendi mengatakan masyarakat di daerahnya mendukung Joko Widodo alias Jokowi untuk terus maju sebagai calon presiden dari PDIP.
"Berdasarkan hitungan cepat pileg (di Babel), PDIP memperoleh angka sekitar 28,3 persen. Artinya jauh di atas angka nasional PDI-P yang hanya dikisaran 19 persen. Fakta tersebut diperkuat lagi oleh aspirasi yang saat berdatangan ke PDIP, DPD dan Pemprov Babel yang substansinya menyatakan Jokowi harus tetap maju sebagai capres," kata Rustam Effendi, kepada wartawan, di Kantor Penghubung Pemprov Babel, kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (11/4).
Kalau Jokowi yang kini Gubernur DKI Jakarta itu nyapres, menurut Rustam Effendi, pasti perolehannya suaranya dalam pilpres bisa mencapai 80 persen.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait hasil Pileg dimana PDIP memperoleh suara pada kisaran 19 persen, Rustam menyatakan ini mengindikasikan sebaiknya PDIP segera saja membangun koalisi. "Tapi koalisi yang sifatnya permanen agar roda pemerintahan berjalan secara baik," harapnya.
Menyinggung cawapres yang dinilai pas mendampingi capres Jokowi, Rustam Effendi menyatakan sebaiknya berasal dari Kawasan Timur Indonesia.
"Cawapresnya, saya syarankan yang pas itu berasal Kawasan Timur Indonesia. Sosoknya Jusuf Kalla karena sudah teruji dan pernah pimpin partai besar," ungkapnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Gubernur Provinsi Bangka Belitung (Babel) Rustam Effendi mengatakan masyarakat di daerahnya mendukung Joko Widodo alias Jokowi untuk terus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Terjadi Lagi, Bentrokan Ojol vs Opang di Bandung, Massa Diduga Bakar Pangkalan Ojek
- Tim Pansus DPRD Kota Bogor Gerak Cepat Salurkan Bantuan di Sukabumi
- Pemancing Hilang di Perairan Lingga Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Jika Koridor 1 Transjakarta Dihapus, Harga Tiket MRT Jakarta Bakal Disesuaikan
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua