Gubernur BI: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Kuat

jpnn.com - JAKARTA – Bank Indonesia optimistis penyaluran kredit perbankan tumbuh 10-11 persen pada kuartal ketiga 2016. Likuiditas yang tecermin dari dana pihak ketiga juga meningkat 8–9 persen.
Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan, saat ini simpanan masyarakat di perbankan berkisar enam persen. Sementara itu, penyaluran kredit berkisar sembilan persen.
Dengan pertumbuhan ekonomi 5,18 persen pada kuartal kedua, Agus yakin perbaikan ekonomi bukan isapan jempol.
’’Pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat. Inflasi lebih baik daripada perkiraan serta ada Undang-Undang Tax Amnesty yang membawa persepsi positif terhadap Indonesia,’’ kata Agus.
Faktor lainnya adalah proyeksi inflasi pada pekan pertama Agustus yang tercatat deflasi 0,06 persen berkat penurunan harga tiket pesawat dan harga daging ayam. ’’Ini kondisi yang baik karena menunjukkan inflasi terkendali,’’ jelasnya.
Tahun ini BI menargetkan inflasi pada kisaran empat persen plus minus satu persen. Jika indikator makro ekonomi terus positif, imbuh Agus, bank sentral mungkin melonggarkan kebijakan moneter.
Bentuknya berupa penurunan suku bunga acuan (BI rate atau BI 7-days repo rate). BI kini tinggal mewaspadai faktor eksternal. Terutama penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Inggris.
Stimulus itu berpotensi membuat dana pada sistem perbankan Inggris mengalir ke negara yang dianggap memiliki fundamental ekonomi kuat, termasuk Indonesia.
JAKARTA – Bank Indonesia optimistis penyaluran kredit perbankan tumbuh 10-11 persen pada kuartal ketiga 2016. Likuiditas yang tecermin dari
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi