Gubernur Diminta Tuntaskan Tugas

jpnn.com - JAKARTA - Dorongan sejumlah pihak yang menginginkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo untuk menjadi calon presiden (capres) dan keinginan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama untuk pindah dari partai Gerindra yang mengusungnya pada Pilkada lalu, mendapat kritikan.

Kritikan tersebut dilontarkan dalam diskusi yang mengusung tema Menuju Pemerintahan Daerah DKI yang Akuntabel dan Transparan, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, kemarin.

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menilai pemimpin daerah harus konsisten terhadap janjinya. Jika pimpinan daerah itu berjanji menyelesaikan permasalahan di wilayah yang dipimpinnya, ia harus menyelesaikannya terlebih dahulu.

Siti meminta, kepala daerah jangan tergoda untuk meraih kekuasaan yang lebih tinggi lagi.

"Setiap kepala daerah yang terpilih pasti disumpah untuk menyelesaikan tugasnya, jadi sudah menjadi kewajibannya untuk menuntaskan itu dulu," ujar Siti Zuhro saat berbicara dalam diskusi.

Siti mengatakan, tidak ada yang melarang siapapun meraih jabatan yang lebih tinggi di Indonesia ini. Namun, etika dalam meraih jabatan tersebut harus tetap dijaga. "Jangan mengingkari janji dan sumpah untuk sebuah jabatan," katanya.

Sementara, Ketua Dewan Pembina Pusat Pengkajian Jakarta (PPJ), Muhammad Taufik, mengamini komentar Siti Zuhro. Menurutnya, memang melanggar etika jika pemimpin berlaku sebagai kutu loncat. "Saya setuju dengan komentar Ziti Zuhro," terangnya.

Lebih lanjut, kata Taufik, untuk pemimpin Jakarta seharusnya memang menyelesaikan tugas-tugasnya yang banyak. Selain itu juga harus mampu mengoptimalkan potensi Jakarta untuk menjadi kota terbaik. Namun hal itu, kata dia, sulit tercapai bila pembangunan di Jakarta masih dijalankan 'sendirian'.