Gubernur DKI Jakarta Diminta Batalkan Aksi 67
jpnn.com, JAKARTA - Ratusan massa yang mengatasnamakan Aliansi Peduli Ulama Indonesia didukung Front Penegakan Keadilan Sosial (F-PKS) menggelar aksi simpatik untuk citra ulama Indonesia di depan Hotel Grand Cempaka dan Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (5/6).
Di Gedung Balai Kota DKI, massa meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan pengertian kepada peserta aksi 67 yang mayoritas pendukungnya untuk bisa menghormati pertemuan ulama dan dai internasional.
"Meminta gubernur DKI Jakarta membatalkan Aksi 67 karena akan menimbulkan kegaduhan," kata koordinator aksi Ustaz Dullah saat berorasi.
Dia juga meminta Polda Metro Jaya untuk mencabut izin demonstrasi kepada massa Aksi 67.
Jika tidak dilaksanakan, Dullah meminta Irjen Idham Azis agar melepas jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya.
"Kami mendesak agar mencabut izin aksi atau tidak memberikan izin soal aksi tersebut. Hormati pertemuan ulama di Indonesia, jangan coreng nama baik ulama Indonesia dengan demo-demo," jelasnya.
Selain itu, Dullah juga mengimbau para ulama Indonesia yang ikutan dalam pertemuan dai dan ulama internasional itu turut tergerak mencegah dan menghentikan Aksi 67 yang diinisiasi PA 212 demi menjaga muruah dan citra ulama Indonesia.
Dia juga menilai, Aksi 67 memiliki agenda politik, tidak murni untuk kepentingan umat seperti yang disuarakan oleh massa demonstrasi.
Aksi damai meminta dibatalkan Aksi 67 sehingga ulama Indonesia tak dicap sebagai tukang demo.
- Ridwan Kamil: Saya Harus Memuji Pak Anies
- Berpesan ke Pendukungnya, Anies: Jangan Berubah Hanya karena Ada Pembagian, Hati-Hati
- Anies Optimistis Pramono-Rano Meraih Kemenangan di Pilkada Jakarta
- Anies Dukung Pramono-Rano, Tokoh Betawi Yakin Anak Abah Tak Mengikuti
- Orang Dekat Anies Baswedan Yakin Pramono & Rano Tak Akan Berkhianat
- Hasto PDIP Sebut Kedekatan Anies dengan Pram-Doel Akibat Demokrasi yang Dikebiri