Gubernur Duga Asap Kiriman Tetangga

Gubernur Duga Asap Kiriman Tetangga
Gubernur Duga Asap Kiriman Tetangga
PONTIANAK – Upaya dengan hujan buatan sudah dilakukan selama 10 hari, namun asap masih juga tebal di kawasan Kalimantan Barat. Polisi pun sudah diminta bertindak tegas bila menemukan perusahaan perkebunan yang sengaja membakar lahan. Aktivitas penerbangan belum juga normal lantaran jarak pandang masih di bawah 800 meter. Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, tampak putus asa. Tidak tahu cara apa lagi yang harus ditempuh, gubernur mengaku pusing tujuh keliling gara-gara asap. Dia menduga, asap yang tak kunjung sirna itu kiriman dari provinsi tetangga, Kalteng.

“Kita sudah surati bupati dan walikota supaya menangani masalah ini tetapi asap masih ada terus. Pusing saya!” kata gubernur, kemarin. Dijelaskan gubernur, pihaknya juga sudah menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk membuat hujan buatan. Sayangnya, upaya itu pun dinilai gagal. Padahal, tim gabungan ini sudah 10 hari bekerja.

Saking jengkelnya, Cornelis pun menduga-duga, kabut asap yang ada di Kota Pontianak dan sekitarnya ini adalah kiriman dari Kalteng. Soalnya, dari hasil pantauan satelit beberapa hari lalu, titik api yang terdeteksi di seluruh Kalbar hanya sedikit. “Hanya ada 10 titik api,” ujarnya. Dia hanya bisa berharap, masyarakat tidak lagi membakar lahan dan hutan.

Penjelasan lebih detil disampaikan Heru Widodo, Koordinator Teknologi Modifikasi Cuaca. Dia menyebutkan, mulai 9 September hujan buatan sudah dimulai kembali di Kalbar. “Pesawat dari Kalteng sudah kembali lagi di Kalbar dan membuat hujan buatan,” katanya. Selang beberapa jam statemen ini dikeluarkan, Kota Pontianak dan sekitarnya diguyur hujan deras kira-kira pukul 16.00. Meskipun hanya berlangsung sekitar setengah jam, hujan tersebut cukup merata dan berhasil mengusir asap. Sejumlah ruas jalan yang terpantau di tengah kota pun basah dan tergenang air.

PONTIANAK – Upaya dengan hujan buatan sudah dilakukan selama 10 hari, namun asap masih juga tebal di kawasan Kalimantan Barat. Polisi pun sudah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News