Gubernur Kalbar Malu Ada Hukuman Adat Dayak yang Berlebihan
jpnn.com - SINTANG - Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Cornelis meminta masyarakat Dayak di Sintang menjaga kekompakan.
Permintaan itu disampaikan saat Cornelis membuka Musyawarah Adat (Musdat) Dewan Adat Dayak (DAD) Sintang, Kamis (15/12).
"Jangan kita ribut dan berkelahi. Dayak itu satu, jangan memisahkan diri karena subsuku beda,” kata Gubernur Kalimantan Barat itu.
Cornelis juga meminta masyarakat Dayak membantu pembangunan.
“Sebagai contoh, ketika kasus rabies menyerang Sintang, maka peran DAD sangat penting memberikan pemahaman supaya anjing orang Dayak bisa divaksin," tutur Cornelis.
Meski begitu, gubernur yang diusung PDI Perjuangan itu mengaku heran terhadap DAD di Sintang.
"Saya sebagai orang Dayak merasa malu, karena ada hukuman adat Dayak yang tidak wajar dan berlebihan," jelasnya.
Cornelis juga meminta DAD tidak terlibat politik.
SINTANG - Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Cornelis meminta masyarakat Dayak di Sintang menjaga kekompakan. Permintaan itu disampaikan
- 391 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Bengkulu
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Pengamanan Nataru, Polres Banyuasin Kerahkan 304 Personel Gabungan
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara