Gubernur Kaltim: Jangan Lagi Kirim TKI
Belum Bisa Boikot Produk Malaysia
Selasa, 07 September 2010 – 09:40 WIB
SAMARINDA - Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia terkait masalah perbatasan dan penyerobotan budaya masih coba ditanggapi bijak oleh petinggi daerah Kaltim. Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan, pihaknya masih menunggu sikap resmi dari pemerintah RI. Awang mengakui, di Kaltim memang ada investasi yang ditanamkan oleh pengusaha dari Malaysia. Tetapi menurutnya, selama ini semuanya berjalan dengan baik. Sejauh ini investasi yang ditanam pengusaha dari Malaysia kebanyakan di sektor perkebunan. "Memang ada investasi yang dilakukan pengusaha Malaysia di Kaltim. Kebanyakan di perkebunan seperti yang ada di Kubar dan Kutim. Tetapi sejauh ini mereka berjalan baik," tegasnya lagi.
Pasalnya katanya, hingga saat ini Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih memilih jalur diplomasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Disinggung sikap dari beberapa LSM di Kaltim yang meminta agar Kaltim juga bersikap tegas, bahkan meminta agar pemerintah memboikot produk Malaysia yang masuk ke Kaltim, ia mengaku belum bisa dilakukan.
"Saya tentu sangat menghargai sikap dari masyarakat Kaltim, terkait persoalan yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia. Tetapi tentu saja semuanya harus disikapi tegas. Saya tidak boleh terbawa arus. Saya adalah Gubernur mewakili masyarakat Kaltim. Tidak bisa kemudian sepihak," ujar Awang Faroek, usai menghadiri penyerahan zakat di Kantor BAZ Kaltim, Senin (6/9) kemarin.
Baca Juga:
SAMARINDA - Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia terkait masalah perbatasan dan penyerobotan budaya masih coba ditanggapi bijak oleh petinggi
BERITA TERKAIT
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan