Gubernur Koster: Tahun 2020 Harus Sudah Beres
![Gubernur Koster: Tahun 2020 Harus Sudah Beres](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/09/12/ketua-dpd-pdip-bali-i-wayan-koster-foto-dokumen-jpnncom.jpg)
jpnn.com, DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster meminta PLTU Celukan Bawang beralih dari bahan bakar batu bara ke gas. Permintaan tersebut untuk menjaga lingkungan Bali agar tetap bersih.
Koster sendiri mengatakan pemerintah telah menyiapkan skema kebutuhan energi di Bali. Dengan tingkat pertumbuhan konsumsi listrik rata-rata 6,5 persen per tahun, maka kebutuhan energi di Bali pun cukup besar.
“Kami sudah siapkan skema energi hingga 20 tahun ke depan sehingga kita punya kapasitas yang memadai, dan kita bisa mandiri energi. Egggak perlu suplai dari luar lagi,” katanya.
Bagaimana bila ada yang membandel? “Ini harus. Kalau enggak saya tutup izinnya. PLTGU Pemaron juga harus. PLN (sudah komitmen) ubah semua sistemnya. Yang tadi pakai minyak (solar), sekarang gas. Tahun 2020 harus sudah beres,” katanya.
Apakah jangka waktu itu berlaku bagi PLTU Celukan Bawang juga? Ternyata tidak. Koster menyebut pemerintah masih memberi toleransi batas waktu, khusus bagi PLTU Celukan Bawang.
“Itu nanti bertahap. Karena investasi besar, infrastrukturnya juga besar. Jadi sekarang siapkan pembangkit lain,” katanya seperti dilansir Radar Bali.
“Begitu siap, nanti yang lama diubah. Gas ini kan lebih ramah lingkungan, clean energy, lebih murah juga,” ujar Koster lagi.(rb/eps/mus/JPR)
Gubernur Koster memperingatkan PLTU agar segera beralih dari menggunakan batu bara ke gas sehingga punya kapasitas yang memadai, dan dapat tercapai kemandirian di bidang energi.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Kinerja Sustainability Pertamina Lampaui Target, Segini Capaian Dekarbonisasi di 2024
- Upaya Pertamina Tekan Emisi Karbon dengan Mengoptimalkan EBT dan Bioenergi
- Pertamina Dorong Energi Bersih dengan Memanfaatkan Gas Suar Kilang Menjadi Listrik
- Pemprov DKI Klaim Tak Pernah Terjadi Kelangkaan LPG di Jakarta
- Distribusi LPG 3 Kilogram Kembali Normal di Semarang
- Mengapa Harus Menata Distribusi Penjualan Gas Melon?