Gubernur Lukas: Jangan Rampas Kekayaan Papua
jpnn.com - JAKARTA -- Gubernur Papua Lukas Enembe mengisahkan anugerah yang diberikan Tuhan kepada daerahnya di beberapa bagian buku karyanya "Papua: Antara Uang dan Kewenangan".
Dia menulis, siapa pun akan terkagum-kagum dengan keindahan dan kekayaan sumber daya ada di Papua ini.
Benua hitam ditemukan pertama kali oleh Antonio d'Aberau pada 1512. Pelaut Spanyol, Alvaro de Savedra Ceron pada 1528 dalam perjalanan dari Maluku ke Mexico menyebut Papua Isla de Oro alias Pulau Emas.
"Papua layaknya seekor cendrawasih yang menawan mata-mata yang melihatnya, dengan keberagaman warna dan segala keindahannya," tulis Lukas di halaman 3 bukunya yang diluncurkan di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (19/9) malam.
"Kecantikan dan kekayaan inilah yang mendatangkan decak kagum bagi siapa pun yang melihatnya, tetapi juga mendatangkan bencana bagi yang ingin merampas kekayaannya," lanjut Lukas.
Bangsa-bangsa asing mulai datang ke tanah Papua setelah pulau itu benar-benar tercantum di dalam peta dunia sekitar 1569.
Lukas menuliskan, mereka yang menganggap alam sebagai benda mati terkadang berbuat semena-mena. "Alam Papua adalah misteri yang selalu hidup bersama orang asli Papua," ujarnya.
Ia menambahkan, prinsip kearifan lokal harus dipegang terus oleh siapa saja yang datang ke tanah Papua.
JAKARTA -- Gubernur Papua Lukas Enembe mengisahkan anugerah yang diberikan Tuhan kepada daerahnya di beberapa bagian buku karyanya "Papua: Antara
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak