Gubernur Makelar Kursi Senat Obama Dipecat
Sabtu, 31 Januari 2009 – 07:36 WIB

Rod Blagojevich melambaikan tangan ke para pendukungnya usai dipecat dari kursi Gubernur, Kamis (29/1). Foto : AP Foto AP
SPRINGFIELD - Skandal lelang kursi senat Illinois berakhir dengan tersungkurnya Rod Blagojevich dari posisi gubernur. Tidak ada seorang pun di antara 59 anggota senat negara bagian tersebut yang membela politikus 52 tahun itu dalam sidang impeach Kamis (29/1) waktu setempat. Dengan demikian, dia resmi menjadi gubernur Amerika Serikat (AS) pertama yang dilengserkan lewat impeachment selama 20 tahun terakhir. Namun, bukan pemecatan saja konsekuensi yang harus ditanggung Blagojevich. Selain dipaksa meninggalkan jabatan yang sudah dua kali dia pangku itu, pria berdarah Serbia tersebut harus menerima sanksi tegas. Itu menjadi keputusan lain Senat Illinois setelah empat hari melangsungkan sidang impeach. Si penjual kursi senat bekas Presiden Barack Obama tersebut tidak boleh lagi menduduki posisi publik di Negara Bagian Illinois.
"Dia gagal dalam tes karakter. Dia mencemari martabat Illinois. Dia tidak pantas lagi menjadi gubernur kami," ujar Senator Matt Murphy, seorang politikus Partai Republik, dari Chicago.
Baca Juga:
Permohonan terakhir yang diajukan Blagojevich sesaat sebelum keputusan diambil gagal meraih simpati Senat Illinois. Peringatan dia bahwa pemecatan gubernur akan menjadi preseden buruk bagi pemerintah negara bagian pun tidak mampu menghalangi rencana senat untuk mendepaknya.
Baca Juga:
SPRINGFIELD - Skandal lelang kursi senat Illinois berakhir dengan tersungkurnya Rod Blagojevich dari posisi gubernur. Tidak ada seorang pun di antara
BERITA TERKAIT
- Pegawai Bandara Mogok Kerja, 3.400 Penerbangan Dibatalkan
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Travel Rule Global Summit VerifyVASP Digelar di Bangkok
- 4 WNI Jadi Korban Kebijakan Donald Trump, Ada yang Dideportasi
- Donald Trump Berkuasa, Amerika & Hamas Berdialog Langsung Tanpa Perantara
- HNW Dukung Usulan Erdogan Soal Hak Veto di DK PBB untuk Negara Mayoritas Muslim