Gubernur NTB Datangi Istana

JAKARTA – Gubernur NTB KH M Zainul Majdi, kemarin (03/02) sekitar pukul 16.00 WIB menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Presiden, Jakarta Pusat. Kedatangan Gubernur KH M Zainul Majdi yang didampingi Wagub H Badrul Munir ke istana negara tak lain untuk bersilaturrahmi sekaligus menyampaikan pelaksanaan tugas selama empat bulan kepada Presiden SBY.

jpnn.com - Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, Presiden SBY didampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.

Wakil Gubernur NTB Badrul Munir saat dihubungi JPNN di Jakarta Selasa malam (03/02) menjelaskan, kalau dirinya bersama gubernur memang perlu untuk segera bertemu presiden. Lebih-lebih semenjak dilantik, pihaknya mengaku belum pernah menghadap orang nomor satu di negeri ini.

Dalam pertemuan itu, pihaknya menyampaikan empat hal kepada presiden. Diantaranya, masalah EMAAR Propertis, Bandara Internasional Lombok (BIL), pembangunan infrastruktur—terutama menyangkut jalan dan pengairan, dan masalah NTB sebagai bumi sejuta sapi.

''Yang jelas, Pak Presiden mendukung sepenuhnya semua program untuk kami laksanakan secepatnya. Bahkan, Pak Presiden SBY tak lupa menyampaikan ucapan selamat, terima kasih dan rasa bangga atas prestasi yang telah kami raih,'' kata Badrul Munir.

Dijelaskan, khusus untuk BIL, pihaknya diminta untuk segera berkoordinasi dengan menteri-menteri terkait, agar pelaksanaan pembangunan BIL ini bisa segera dioperasikan sesuai target.

Sedangkan terkait dengan NTB sebagai bumi sejuta sapi, pihaknya juga diminta untuk segera menyusun bluekrin, dan diminta untuk dikoordinasikan dengan pemerintah pusat. Termasuk juga merespon baik kebutuhan minyak tanah (mitan) untuk omprongan tembakau di NTB.

''Pokoknya, semua program strategis yang telah disampaikan Pak gubernur tadi direspon positif oleh Pak Presiden,'' ungkapnya. Bahkan, Presiden SBY meminta Gubernur NTB untuk segera menyusun agenda/aksi maupun terobosan-terobosan baru demi keberlangsungan NTB ke depan. Karena, tanpa terobosan itu, mustahil NTB bisa berakselerasi.(sid/jpnn)