Gubernur Nurdin Abdullah: Setop Penerimaan Pegawai Non-PNS

jpnn.com, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah meminta kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) agar tidak ada lagi penerimaan pegawai tidak tetap (PTT) atau non-pegawai negeri sipil (PNS).
"BKD harus setop penerimaan non-PNS. BKD itu satu pintu, tidak ada lagi OPD (organisasi perangkat daerah) yang angkat atau memindahkan orang," kata Nurdin di Makassar, Sulsel, Senin (24/1).
Karena itu, Nurdin menegaskan, BKD harus melakukan screening data untuk pengurangan tenaga non-PNS yang ada saat ini.
"Biar BKD yang mengatur melakukan screening supaya dapat postur yang ideal," ungkapnya.
Nurdin menjelaskan jumlah anggaran tenaga non-PNS saat ini mencapai Rp 400 miliar per tahunnya.
Menurut dia, kalau bisa hal itu dirampingkan dan digunakan untuk menaikkan tambahan penghasilan pegawai (TPP).
"Honorer saja Rp 400 miliar kalau bisa kami rampingkan dan gunakan untuk naikkan TPP (tambahan penghasilan pegawai)," kata Nurdin Abdullah saat coffee morning bersama OPD.
Untuk menjawab hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sulsel akan memberlakukan merit system yang merupakan kebijakan dan manajemen aparatur sipil negara (ASN) berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar dan tanpa diskriminasi.
Gubernur Nurdin Abdullah meminta BKD melakukan screening data untuk pengurangan tenaga non-PNS.
- Kapan PPPK 2024 Tahap 1 Mulai Bekerja? Jangan Kaget ya
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Honorer di Jabatan Tampungan Diangkat PPPK Tahap 2? Info BKN Bikin Degdegan
- Pengumuman Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2 Muncul Jabatan Tampungan, BKN Angkat Suara
- Jefridin Hamid Pastikan TPP ASN Tetap Cair tanpa Ada Pemangkasan
- 5 Berita Terpopuler: Kecaman Muncul, Panselda Diminta Selamatkan Honorer TMS, Tessa Bilang Begini