Gubernur Papua Dipusingkan Tim dari Jakarta, Jokowi tak Tahu
jpnn.com - JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengaku tak pernah mengirim tim dari Jakarta ke Papua. Menurutnya, orang-orang yang datang menemui gubernur di tanah Cenderawasih tak pernah diketahui.
"Tim-tim yang datang ke Pak Gubernur abaikan saja. Yang ke saya juga banyak, kan kita juga enggak ngerti karena terlalu banyak tim seperti itu. Kalau ada apa-apa yang saya tanya ke gubernurnya bukan timnya. Tim yang mana saya juga enggak tahu," tegas Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa, (4/11).
Pernyataan Jokowi ini sebagai respon dari keluhan Gubernur Papua Lukas Enembe yang mengaku pusing dengan banyaknya tim dari Jakarta ke Papua. Kata Jokowi, dirinya juga tidak tahu mengenai keberadaan tim tersebut.
"Tim-tim yang datang ke Pak Gubernur abaikan saja. Yang ke saya juga banyak, kan kita juga enggak ngerti karena terlalu banyak tim seperti itu. Kalau ada apa-apa yang saya tanya ke gubernurnya bukan timnya. Tim yang mana saya juga enggak tahu," tegas Presiden di Istana Negara, Jakarta, Selasa, (4/11).
Selain itu, Presiden menegaskan bahwa pemerintah selama ini tetap memberikan perhatian yang khusus untuk wilayah Timur karenaa ia menyakini ada ketimpangan. Namun, Presiden tidak merincinya lebih jauh. Hanya saja, ia meyakinkan Gubernur Papua bahwa anggaran negara untuk Papua sudah cukup besar sehinngga harus dikelola dengan baik.
"Kita lihat tentunya supply anggaran ke Papua sudah luar biasa besarnya. Kalau tidak salah ingat 30an triliun. Besar sekali. Kalau manajemen anggaran besar itu dikelola dengan baik, uang 1 triliun saja sudah besar sekali. Hanya perlu fokus, mau fokus ke mana," sambung Presiden.
Sejauh ini, kata Presiden, pemerintah fokus di bidang kesehatan, infrastruktur dan pendidikan di Papua. (flo/jpnn)
JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengaku tak pernah mengirim tim dari Jakarta ke Papua. Menurutnya, orang-orang yang datang menemui gubernur di tanah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rivai: Peradi Pimpinan Otto Hasibuan Sah Sesuai Putusan MA
- Jutaan Honorer jadi PPPK 2024, tetapi 1 Hal Penjamin Ketenangan Ini Harus Dipastikan
- Cukup Bayar Rp 5 Ribu Masyarakat Bisa Lihat Keindahan Jembatan Ampera
- Kemensetneg Sebut Pengelolaan Gedung Balai Sidang JCC Diambil Alih Negara
- Hakim Vonis Crazy Rich PIK Penjara 5 Tahun di Kasus Korupsi Timah
- Hakim Tetapkan Kerugian Lingkungan Kasus Timah Rp271 Triliun