Gubernur Papua ke Perbatasan PNG Naik Ojek, Bayarnya Sebegini, Hendri Bingung
jpnn.com, JAYAPURA - Gubernur Papua Lukas Enembe dideportasi oleh otoritas Papua Nugini (PNG) setelah ketahuan masuk ke negara itu secara ilegal alias tanpa dokumen keimigrasian.
Lukas masuk ke Papua Nugini melalui jalan setapak alias jalur tikur menggunakan ojek untuk keperluan berobat dan melakukan terapi.
Dia sempat memberikan uang Rp100.000 ke pengemudi ojek setelah diantar ke perbatasan.
"Saat saya mengantar ke perbatasan PNG, Rabu (2/4), tidak mengetahui bila yang diantar adalah Gubernur Papua Lukas Enembe, karena menggunakan masker dan dibonceng bersama salah satu penumpang yang ikut bersamanya," kata Hendri, pengojek yang ditemui di sekitar Skouw, perbatasan RI-PNG, Jumat (2/4).
Hendri sempat bingung dan menyampaikan uang atau ongkos ojek yang diberi terlalu besar. Namun salah seorang yang mendampingi Lukas Enembe menyatakan bagi sama rekannya yang mengangkut penumpang lain dalam rombongan tersebut.
Rombongan yang ternyata adalah Gubernur Lukas Enembe itu diantar hingga ke perebatasan dan tidak nampak penjemput. Hanya beberapa tukang ojek yang ada di PNG.
Untuk tarif ojek ke batas PNG melalui jalan tikus atau jalan tradisional hanya dua kina (kina adalah mata uang PNG yang kurs di pasarannya sekitar Rp4.000/kina).
"Saya baru mengetahui bila yang dibonceng adalah Gubernur Enembe setelah diberitahu rekan tukang ojek lainnya," kata Hendri yang mengaku baru berprofesi sebagai tukang ojek di perbatasan sekitar dua tahunan.
Gubernur Papua Lukas Enembe masuk ke Papua Nugini melalui jalan setapak alias jalur tikur menggunakan ojek.
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Daftar UMP 2025 di 30 Provinsi, Papua Tertinggi Kedua Setelah Jakarta, Silakan Cek
- Sakit Hati Memuncak, Istri Bongkar Aib Calon Wakil Gubernur Papua Jeremias Bisai