Gubernur Pastika Anggap Imigrasi Bandara Ngurah Rai Tak Ramah pada Lansia
jpnn.com, DENPASAR - Gubernur Bali I Made Mangku Pastika mengkritik layanan keimigrasian di Bandara Ngurah Rai. Menurut Pastika, petugas imigrasi di bandara internasional itu kurang ramah terhadap lansia.
Gubernur yang juga pensiunan polisi itu mengaku pernah menerima komplain dari penumpang pesawat yang usianya sudah di atas 60 tahun. Meski penumpang lansia tak banyak, kata Pastika, namun keluhan tentang layanan imigrasi di Bandara Ngurah Rai didominasi dari kalangan sepuh.
Keluhan itu karena wisatawan mancanegara yang berusia lanjut terkadang harus berdiri lama untuk mengantre di imigrasi. Bagi lansia, kata Pastika, tentu tak kuat ketika harus berdiri terlalu lama.
“Karena faktor umur, mereka sudah tak kuat kalau harus berdiri lama. Kalau mereka sampai duduk lesehan, kan tidak enak dilihat,” ujar Pastika saat menerima Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Bali Mariyoto Sumadi, Kamis (31/8).
Karena itu Pastika mengusulkan adanya jalur khusus bagi penumpang berusia di atas 60 tahun. Menurut Pastika, jika keluhan wisatawan lansia tidak direspons, hal itu akan berpengaruh terhadap citra pariwisata Bali.
Pastika mengaku yakin dunia internasional akan memberi apresiasi bila usulnya terealisasi. Terlebih, negara-negara maju sudah menerapkan layanan khusus lansia.
“Itu sebuah inovasi yang sangat bagus. Citra positif Bali sebagai daerah pariwisata pun akan ikut terangkat,” tutur gubernur kelahiran Buleleng itu.
Pastika juga meminta imigrasi di Bandara Ngurah Rai meningkatkan mutu pelayanannya. Sebab, layanan keimigrasian di Bandara memberi kesan pertama bagi wisatawan.
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Ngeeng, Scoopy Terbaru Meluncur ke Bali, Honda Paling Dicari
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara