Gubernur Sulsel dan Muladi Tolak Bersaksi di KPK
Senin, 17 September 2012 – 14:10 WIB
Dijelaskannya, baik Syahrul Limpo maupun Prof Muladi menolak menghadiri panggilan penyidik. Hal itu telah disampaikan keduanya ke penyidik KPK. "Keduanya tidak bersedia hadir dan sudah disampaikan kepada penyidik," terangnya.
Diketahui, tersangka kasus dugaan suap penerbitan HGU perkebunan di Buol, Bupati Buol, Amran Batalipu meminta penyidik KPK menghadirkan saksi meringankan untuk dirinya. Kedua saksi itu yakni Gubernur Sulsel, H Syahrul Yasin Limpo dan Prof DR Muladi dari perwakilan The Habibie Center.
Namun belum diketahui apa kaitan antara kedua saksi yang diinginkan oleh Amran Batalipu ini dengan kasus dugaan suap yang disangkakan KPK terhadap dirinya, yakni menerima suap Rp3 miliar dari anak buah Siri Hartati Murdaya untuk memuluskan pengurusan HGU perkebunan.
Sampai saat ini telah menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus ini, di antaranya Amran Batalipu, dua petinggi PT Hardaya Inti Plantation (HIP), Yani Anshori dan Gondo Sudjono serta bos PT HIP, Siti Hartati Murdaya Poo.(fat/jpnn)
JAKARTA - Gubernur Sulawesi Selatan, H Syahrul Yasin Limpo menolak panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Senin (17/9).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kasatreskrim Ditembak Kabag Ops di Sumbar, Kadiv Propam Bilang Begini
- Namanya Dicatut Oknum Wartawan di Sejumlah Daerah, Edi Lemkapi Bakal Lapor Polisi
- Mahasiswi Mengaku Korban Pelecehan Seksual Manajer BUMN Cabut Laporan, Alasannya
- Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, soal Kondisi AKP Dadang
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- Ary Ginanjar Apresiasi Komitmen Kemendagri Membangun ASN Ber-AKHLAK