Gubernur Sulsel Tegaskan Pulau Lantigiang Kawasan Nasional, tidak Diperjualbelikan

Ia menjelaskan ada warga Selayar menikah dengan orang Jerman kemudian mencoba melakukan negosiasi pembelian dengan kepala desa.
Namun, kata dia, pulau tersebut telah kembali secara utuh dan sekarang dalam proses hukum.
Terdapat rencana bahwa pulau tersebut akan dibangun resort di atas atol.
"Pulaunya sendiri tidak jadi (dijual) karena memang baru panjar Rp 10 juta. Tidak akan mungkin ada aparatur pemerintah yang bisa membuat transaksi itu. Makanya, saya datang ke sana memastikan," ujar Nurdin.
Dia menyebut Pulau Lantigiang masih alami.
Nurdin juga membantah pulau itu dimiliki oleh warga yang mengklaim memiliki pulau tersebut.
Warga mengklaim memiliki lahan dengan dasar telah menanam pohon kelapa di sana.
Selain mengunjungi Pulau Lantigiang, Nurdin juga melakukan kunjungan ke Pulau Kayuadi untuk melihat dari dekat rencana pembangunan lapangan udara sebagai infrastruktur pendukung pariwisata.
"Kami juga mengunjungi Kayuadi untuk melihat rencana pembangunan airport karena memang terdapat atol terbesar ketiga dunia, itu ada di Taka Bonerate. Itu akses menuju ke Taman Nasional. Ini luar biasa taman nasional kita," katanya.
Nurdin Abdullah menegaskan Pulau Lantigiang tidak akan mungkin untuk dibeli oleh siapa pun karena sudah menjadi kawasan nasional.
- Tim SAR Menemukan Lagi 1 Jasad Korban Kapal Tenggelam di Selayar
- Pesawat TNI AU Dikerahkan Bantu Pencarian 21 Korban Kapal Yuiee II
- 260 Tenaga Fungsional Guru di Selayar Terima SK PPPK, Wabup Saiful Arif Berpesan Begini
- Bupati Sinjai Andi Seto Asapa Minta Maaf Atas Insiden Penganiayaan Atlet Dayung Selayar
- 9 Atlet Dayung Selayar Dipukuli dalam Ajang Porprov Sulsel, Memalukan
- BMKG: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Selayar