Gubernur Sultra Memilih Netral di Pilkada Konawe
Rabu, 20 Februari 2013 – 14:23 WIB

Gubernur Sultra Memilih Netral di Pilkada Konawe
KENDARI - Nur Alam memiliki nilai jual politik yang tinggi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Jangan heran, satu atau dua kandidat mengklaim perjuangannya didukung penuh oleh Nur Alam, baik selaku Gubernur Sultra, Ketua DPW PAN, maupun secara pribadi. Klaim dukungan itu pun disampaikan secara terbuka tiap kali berkampanye. Sayangnya, klaim itu kemudian terbantahkan sendiri. Nur Alam rupanya memilih netral. Pasangan Kerry Konggoasa-Parinringi (Berkesan) tentu saja yang paling dekat dengan Nur Alam. Pasangan ini lahir dari rahim PAN, partai yang dipimpin Nur Alam saat ini. Bukan itu saja, sosok calon wakil bupati, Parinringi adalah menantu dari Lukman Abunawas, Bupati Konawe saat ini, yang juga berjasa memenangkan NUSA di Pilgub 2012 lalu. Makanya, pasangan bernomor urut 6 ini dalam setiap kampanyenya selalu menyampaikan ke massa bahwa Nur Alam berdiri di belakang Berkesan.
"Saya tidak pernah izin kampanye, apalagi semua calon adalah putra-putra terbaik Konawe. Mereka itu adalah tim sukses NUSA semua. Saya juga paling terjepit posisinya, jadi posisi saya netral. Saya hanya berdoa, siapa pun yang menang, itu yang saya lantik. Saya tidak akan memihak siapa-siapa," katanya Nur Alam seperti yang dilansir Kendari Pos (JPNN Group), Rabu (20/2).
Baca Juga:
Harapan agar Nur Alam bisa netral memang diinginkan banyak pihak di Konawe. Pasalnya, semua yang bertarung di Pilkada Konawe ini, beberapa pasangan calon itu memiliki kedekatan emosional dan politik dengan Gubernur Sultra itu. Mereka juga ikut berjuang memenangkan pasangan NUSA di Pilkada Gubernur belum lama ini. Jadi, bakal ada yang “sakit” jika gubernur secara terbuka memihak ke calon tertentu.
Baca Juga:
KENDARI - Nur Alam memiliki nilai jual politik yang tinggi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Jangan heran,
BERITA TERKAIT
- Eks Pimpinan KPK Anggap Pembahasan RUU Kejaksaan, Polri, dan TNI Bermasalah
- Ungkap Keprihatinan, Bamsoet: Indonesia Butuh Strategi Baru untuk Berantas Korupsi
- GPA Apresiasi Penyelenggaraan Retret Kepala Daerah yang Digelar Presiden dan Mendagri
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Slamet Ariyadi DPR: BPI Danantara Mendorong Peningkatan Perekonomian Nasional Berkelanjutan
- APTISI Siap Laporkan Oknum DPR yang Diduga Mainkan Anggaran KIP Kuliah ke MKD