Gubernur Sultra Ngotot Tutup Tambang Emas Bombana
Selasa, 03 Maret 2009 – 09:07 WIB
KENDARI- Nyali Gubernur Sultra, Nur Alam, cukup besar juga. Ia bahkan berani menentang himbauan Wapres RI, Jusuf Kalla yang mengingatkan agar Pemprov dan Pemkab Bombana, tidak mengusir para penambang rakyat. Itulah, kata dia, yang akan diatur dengan baik. Dimana, Pemprov dan Pemkab Bombana, sudah melakukan proses evaluasi dengan memberikan deadline waktu sampai dengan 17 Maret nanti. Kalau pelanggaran-pelanggaran itu tetap terjadi, maka menurut Nur Alam, berarti para penambang itu, tidak mau diatur.
Namun, tindakannya itu bukan tanpa alasan. Nur Alam "rela" mengabaikan instruksi RI 2, dan tetap "ngotot" untuk menutup areal tambang emas yang kini sudah diduduki kurang lebih 60 ribu penambang dari berbagai daerah tersebut, karena ia memiliki data dan fakta sangat kuat di lapangan.
Baca Juga:
"Harus dipisahkan antara mengusir dan menata. Karena identifikasi dan pengawasan di lapangan sudah dilakukan sejak lama. Bahkan peraturan gubernur sudah dikeluarkan. Pengawasan tetap dilakukan karena sudah banyak pelanggaran yang dilakukan oleh mereka (penambang-red) yang membahayakan, utamanya pada diri mereka sendiri. Dan itu terbukti sudah banyak yang mengalami kecelakaan bahkan menelan korban jiwa, penyakit dan sekarang ini berkembang prostitusi dan kegiatan kriminalitas lainnya," katanya, saat ditemui usai mengikuti silaturahmi pimpinan Parpol, Ketua KPU provinsi dan kabupaten/kota, Panwaslu provinsi dan kabupaten/kota, tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Sultra, di Mapolda Sultra, Senin (2/3).
Baca Juga:
KENDARI- Nyali Gubernur Sultra, Nur Alam, cukup besar juga. Ia bahkan berani menentang himbauan Wapres RI, Jusuf Kalla yang mengingatkan agar Pemprov
BERITA TERKAIT
- Penumpang Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru Terjebak 2 Jam Dalam Pesawat, Begini Kronologinya
- Terseret Arus Sungai, Warga di Mamuju Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Polisi Selidiki Penyebab Mahasiswi Tewas Terjatuh dari Gedung Gymnasium UPI
- Pitra Romadoni Nasution Apresiasi Pembentukan TIUPP Padang Lawas
- Niat Ingin Mengembalikan Handphone, Pedagang Pempek Malah Dimaki Dokter
- Polisi Berlakukan Contraflow di Tol Jagorawi Arah Jakarta