Gubernur Sultra Ngotot Tutup Tambang Emas Bombana
Selasa, 03 Maret 2009 – 09:07 WIB
"Karena tidak mau diatur, maka kami akan sampaikan ke Pemkab Bombana, agar sementara waktu proses pengolahan itu segera dihentikan, sambil menyusun kembali proses persiapan untuk penataan, pengelolaan tambang emas di Bombana dengan beberapa strategi," jelasnya.
Baca Juga:
Strategi yang dimaksud pasangan Saleh Lasata itu, pemprov mengharapkan ada pemetaan wilayah yang tertib dan tegas dari Pemkab Bombana. Pemetaan tersebut yakni tentang mana wilayah hutan lindung, mana wilayah yang bisa dijadikan kawasan untuk pertambangan rakyat dan mana wilayah untuk industri dalam skala yang lebih besar.
"Kenapa itu diperlukan, karena kita tidak ingin mengorbankan ekonomi kerakyatan, tapi kita ingin menggali potensi itu dengan optimal. Sehingga bisa memberikan pendapat daerah yang cukup besar. Untuk diketahui, selama 4 bulan terakhir dengan kurang lebih 60 ribu penambang disana, asumsi 1 gram saja, apalagi ada informasi bisa sampai 2 gram perhari, kita sudah bisa memperoleh devisa kurang lebih Rp 1,8 triliun," tandasnya.
Namun, untuk PAD yang masuk dari sumber pendapatan tersebut, sampai hari ini dilaporkan belum ada. Menurut Nur Alam, keseimbangan-keseimbangan itulah yang harus diangkat. Tapi, lanjut dia, pemerintah tetap akan melindungi kepentingan masyarakat. Karena berbagai kebijakan pembangunan dan kebijakan lain, harus bermuara pada kepentingan masyarakat.
KENDARI- Nyali Gubernur Sultra, Nur Alam, cukup besar juga. Ia bahkan berani menentang himbauan Wapres RI, Jusuf Kalla yang mengingatkan agar Pemprov
BERITA TERKAIT
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang